Pemerintah Kabupaten Tabanan berkomitmen untuk memberikan perhatian bagi pemulihan dan kepercayaan diri para perempuan penyintas kekerasan. Bupati Tabanan Komang Sanjaya menjadikan isu ini fokus utama dalam menjalankan pemerintahannya.
Hal tersebut ditegaskannya saat menghadiri Kegiatan Bimbingan Teknis Kewirausahaan yang Berperspektif Gender bagi Perempuan Penyintas Kekerasan yang diselenggarakan oleh Yayasan Dharma Tegeh Kori di Banjar Dukuh Desa Dauh Peken, Tabanan.
"Terutama yang berkaitan dengan upaya pemulihan kepercayaan diri bagi para perempuan penyintas kekerasan. Ini memang telah menjadi perhatian utama pemerintah, mengingat inilah momentum untuk sebuah kebangkitan. Dan untuk itu, menjadi sangat penting adanya kesamaan pandangan oleh semua elemen terkait penyelesaian permasalahan sosial yang ada," ujar Sanjaya dalam keterangan tertulis, Jumat (3/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun memberikan apresiasi yang sangat baik atas terselenggaranya acara ini. Sanjaya mengakui keberadaan yayasan selama ini telah memberikan warna tersendiri bagi upaya menangani persoalan gender yang ada di Tabanan.
"Sangat luar biasa buat kita di Tabanan. Ini edukasi yang sangat baik dan semoga kegiatan ini betul-betul bisa bermanfaat buat kita bersama," ucapnya.
Kemudian, ia menekankan sejalan dengan Visi dan Misi menuju Tabanan Era Baru, semua pihak terutama desa di Kabupaten Tabanan harus memberikan rasa aman dan nyaman, khususnya bagi warga Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) dengan memenuhi hak atas perlindungan dari segala bentuk diskriminasi serta tersedianya sarana dan prasarana serta akses yang memadai.
"Untuk itu, harapan saya, bimtek ini diharapkan terus diadakan secara berkesinambungan, Pemerintah nanti pasti akan mendukung kegiatan ini," tegasnya.
Terkait pemberdayaan dan kesejahteraan perempuan, Sanjaya menjelaskan hal itu sangat berkaitan erat dengan keberadaan TP PKK selaku mitra pemerintah. Menurutnya, sepuluh program PKK intisarinya berasal dari desa, sehingga dengan pemerintah menyatakan program unggulan Bungan Desa dapat mengatasi permasalahan yang terjadi mulai dari hulu.
Ia juga menyampaikan inovasi Semara Ratih yang dilahirkan dengan terus bersinergi dan bekerja sama dengan semua lini mampu menjadi solusi dalam mengatasi kasus stunting dan angka kemiskinan ekstrem yang semuanya bermuara dari Desa. Hal tersebut sangat berkaitan, sehingga Sanjaya pun menyambut baik kegiatan ini apalagi didukung langsung oleh Menteri P3A.
Adapun bimbingan teknis ini diikuti oleh seratus orang perempuan yang berasal dari sembilan Kabupaten/Kota se-Bali dengan jadwal yang terbagi dalam empat angkatan dan berlangsung pada 3-7 november 2023 mendatang. Penyelenggaraan ini merupakan salah satu langkah besar yang ditempuh oleh Yayasan Dharma Tegeh Kori di Kabupaten Tabanan dalam memberikan latihan olahan rumahan.
Bimbingan ini sejatinya mampu membangkitkan semangat para perempuan penyintas kekerasan, sehingga bisa menjadi wanita yang berbudaya. Diharapkan juga kegiatan tersebut mampu menjadi titik terang bagi para wanita yang selama ini membutuhkan uluran tangan.
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RU Bintang Puspayoga yang saat itu membuka acara mengatakan ada lima isu arahan dan prioritas yang harus diselesaikan berkaitan dengan pemberdayaan perempuan.
Isu tersebut terdiri dari bidang kewirausahaan, peran ibu dan keluarga dalam pengasuhan, penurunan angka kekerasan, penurunan pekerja anak, dan pencegahan perkawinan anak. Pihaknya meyakini akar permasalahannya adalah perempuan harus berdaya secara ekonomi.
"Ketika perempuan berdaya secara ekonomi, jika kita bicara masalah pengasuhan, kekerasan, pekerja anak dan perkawinan anak, kami yakin betul akan dapat diselesaikan. Tapi perempuan harus mandiri dulu secara ekonomi," jelasnya.
Menurut Bintang, kekuatan untuk meraih kesejahteraan tersebut dalam kementerian adalah dengan langkah sinergi dan kolaborasi. Ia juga berharap program Bimtek mampu menaikkan kelas dan membangkitkan ibu-ibu selaku peserta yang hadir pagi itu.
"Hari ini khusus di Tabanan, kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya dengan program Semara Ratih, Bapak Bupati yang menjemput bola ke desa. Bagaimana menggali permasalahan yang ada di desa untuk ditindaklanjuti. Ini akan beririsan sekali dengan program yang kami kembangkan di kementerian. Kami membuat model desa, kelurahan ramah perempuan dan peduli anak," pungkasnya.
Sekedar informasi, kegiatan ini turut dihadiri oleh PJ Gubernur Bali yang diwakili Kepala Dinas Sosial PPPA Provinsi Bali, Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, beserta jajaran pengurus.
Selain itu, ada Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Sekretaris Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Pada Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian PPPA RI, Asisten Administrasi Umum Setda Tabanan, para Kepala OPD Terkait di lingkungan Pemkab Tabanan juga Camat Tabanan, Ketua Yayasan Dharma Tegeh Kori beserta seluruh anggota.
(prf/ega)