Warga negara (WN) India berinisial TG yang juga pemilik restoran di Kelurahan Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, meninggalkan surat wasiat sebelum mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. TG tewas gantung diri di dapur restorannya.
"Korban sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara gantung sempat menulis tangan sepucuk surat dengan Bahasa Inggris," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi dalam keterangan tertulis kepada detikBali, Selasa (24/10/2023).
Menurut Sukadi, pesan lewat surat wasiat yang ditulis oleh TG sebelum mengakhiri hidupnya sebagai berikut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bayar semua gaji
Saya mencintai semua staf Curry In Bali
Apakah kamu tau saya memutuskan untuk pergi, apakah kamu tau kenapa, saya tidak perlu menjelaskan
Kamu akan kehilangan pekerjaan
Polisi Bali jangan di Permasalahkan
Jenazah saya dikremasikan di Bali
untuk Ges mudah-mudahan semua berjalan baik untuk anda
Seperti diketahui, TG tewas gantung diri di dapur salah satu restoran India, Kelurahan Sanur. TG ditemukan gantung diri dengan menggunakan selendang warna krem yang diikat pada kayu di atap rumah sekitar pukul 10.40 Wita.
Pria berusia 55 tahun itu ditemukan sudah tewas tergantung oleh salah satu staf restorannya bernama Dabbal Singh. Sukadi mengungkapkan tim identifikasi Polresta Denpasar tiba di tempat kejadian perkara (TKP) sekitar pukul 12.55 Wita.
Tim kemudian menurunkan jenazah yang masih tergantung dan melakukan pemeriksaan. "Hasil nihil ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, tali yang mengikat leher korban menggunakan simpul hidup, dari kemaluan korban keluar sperma," jelas Sukadi.
Jenazah WN India itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah Denpasar sekitar pukul 13.30 Wita. Jenazah dibawa ke sana menggunakan mobil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar.
Sukadi mengungkapkan bahwa polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi WN India itu mengakhiri hidupnya. Barang bukti itu berupa selendang yang digunakan untuk gantung diri dan surat wasiat serta barang berharga milik korban berupa dua ponsel, uang Rp 782 ribu, dua kacamata, satu laptop dan satu speaker.
"Berdasarkan fakta-fakta di lapangan korban meninggal dunia murni karena gantung, motifnya diduga permasalahan ekonomi," ungkap Sukadi.
Informasi di atas tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan.
(nor/dpw)