Dikutip dari detikNews, survei ini dilakukan dalam periode 2-10 Oktober 2023 dengan total 1.200 responden yang berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Sampel diambil menggunakan metode multistage random sampling. Dengan asumsi margin of error Β±2.9% dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Direktur Indikator Politik Buhanuddin Muhtadi mengatakan pihaknya kemudian melakukan oversample di 12 provinsi dengan total 4.300 responden. Burhanuddin menyebut oversample itu juga mempunyai jumlah sampling dan margin off error yang berbeda di tiap provinsinya.
Oversample itu mencakup Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Sulawesi Selatan.
"Ini ada 10 provinsi dengan populasi terbesar di Indonesia yang masuk di oversample plus 3 provinsi kecil, Kepri, Babel, dan Jambi. Di luar itu adalah provinsi-provinsi gemuk yang menentukan hasil akhir pilpres dan pileg nanti. Untuk kepentingan oversample kami bisa zoom in, nanti akan kami tampilkan beberapa provinsi besar saja oversamplenya," kata Burhanuddin jumpa pers virtual, Jumat (20/10/2023).
Perbedaan margin off error di wilayah oversample sebagai berikut:
a. DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, dengan masing-masing sample 400 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) Β±5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
b. Sumatera Utara dan Banten dengan masing-masing sample 350 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) Β±5.3% pada tingkat kepercayaan 95 persen.
c. Sumatera Selatan, Lampung, dan Sulawesi Selatan, dengan masing-masing sample 300 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) Β±5.8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
d. Jambi, Bangka Belitung dan Kep. Riau dengan masing-masing sample 250 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) Β±6.3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sepuluh provinsi yang diambil, yakni Sumatera, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Hasilnya, Prabowo unggul di 6 provinsi, yakni Sumatera, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, dan Jawa Barat. Sementara, Anies hanya unggul di DKI Jakarta, sedangkan Ganjar unggul di 3 provinsi, yakni DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Berikut hasil lengkap elektabilitas capres di 10 wilayah Indonesia:
Sumatera
Anies Baswedan 28,3%
Ganjar Pranowo 21,7%
Prabowo Subianto 39,2%
Tidak tahu 10,8%
Sumatera Utara
Anies Baswedan 31,1%
Ganjar Pranowo 25,3%
Prabowo Subianto 37,2%
Tidak tahu 6,4%
Sumatera Selatan
Anies Baswedan 14,7%
Ganjar Pranowo 22,3%
Prabowo Subianto 50,9%
Tidak tahu 12,1%
Lampung
Anies Baswedan 17,3%
Ganjar Pranowo 32,0%
Prabowo Subianto 45,9%
Tidak tahu 4,8%
Banten
Anies Baswedan 30,6%
Ganjar Pranowo 25,3%
Prabowo Subianto 41,9%
Tidak tahu 2,1%
DKI Jakarta
Anies Baswedan 40,3%
Ganjar Pranowo 28,4%
Prabowo Subianto 27,0%
Tidak tahu 4,3%
Jawa Barat
Anies Baswedan 29,6%
Ganjar Pranowo 20,7%
Prabowo Subianto 48,7%
Tidak tahu 1,0%
Jateng-DIY
Anies Baswedan 7,5%
Ganjar Pranowo 64,0%
Prabowo Subianto 26,3%
Tidak tahu 2,1%
Jawa Tengah
Anies Baswedan 8,3%
Ganjar Pranowo 63,2%
Prabowo Subianto 26,1%
Tidak tahu 2,4%
Jawa Timur
Anies Baswedan 12,9%
Ganjar Pranowo 44,5%
Prabowo Subianto 35,8%
Tidak tahu 6,9%
(nor/nor)