Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengatakan akan memfasilitasi warga di sekitar TPA Suwung yang ingin pulang kampung. Hal itu dilakukan karena mayoritas warga di sekitar TPA Suwung bukan warga asli Bali.
"Keluarga yang mengungsi dari TPA Suwung, kami bantu fasilitasi untuk pulang kampung. Karena kebetulan bukan KTP Bali," kata Mahendra di kantor DPRD Bali, Rabu (18/10/2023).
Kemudian untuk dampak polusinya, Mahendra mengatakan pihaknya sudah menyiagakan sejumlah masker dan vitamin yang dibagikan kepada warga. Selain itu, warga juga diimbau agar langsung berobat ke puskesmas jika mengalami gejala akibat polusi asap kebakaran di TPA Suwung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait dampak polusi, kami lakukan pembagian masker. Kemudian membantu (membagikan) vitamin. Lalu, menyiagakan puskesmas yang ada," kata Mahendra.
Mahendra tidak menjelaskan bagaimana dan dengan apa Pemerintah Provinsi Bali memfasilitasi warga yang ingin pulang kampung imbas asap kebakaran itu. Yang pasti, semua warga non-Bali diketahui sudah pulang kampung.
Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin mengatakan jumlah warga yang terdampak sebanyak 40 orang. Sebanyak 20 di antaranya adalah warga non-Bali yang sudah pulang kampung secara mandiri.
"(Warga yang terdampak) sebanyak 40 orang. Sejauh ini warga pulang mandiri. Jadi yang tertinggal 20 orang. Semuanya warga Denpasar KTP Bali," kata Rentin.
Sebelumnya, TPA Suwung terbakar hebat sejak Kamis (12/10/2023). Puluhan warga yang tinggal di sekitar tempat pembuangan sampah itu terpaksa mengungsi ke Kantor Lurah Serangan.
Adapun, pengungsi dengan KK dan KTP non-Denpasar akan meninggalkan posko pengungsian paling lambat Rabu (18/10/2023). Mereka diminta untuk pulang ke kampung halamannya.
Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar I Gusti Ayu Laksmi Saraswati mengatakan pemulangan para pengungsi itu dapat difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Bali atau memilih untuk pulang secara mandiri. "Karena proses pemadaman perlu waktu dan karena mereka ber-KTP non Denpasar, sebaiknya dia tinggal di kampung," kata Laxmi, Selasa.
(nor/nor)