"Saat ini terbagi menjadi empat titik lokasi, yakni depan IGD, belakang RS, sebelah gedung PMI, dan parkir mobil dekat forensik," kata petugas parkir RSUP I Made Ade Prasmita ditemui detikBali, Senin (9/10/2023).
Di setiap titik lokasi parkir dijaga oleh beberapa petugas yang mengawasi serta memberikan arahan jika pengunjung kebingungan. Kapasitas parkir motor yang tersedia di RSUP kurang lebih sekitar 200 kendaraan motor.
Saat ini kendaraan yang di parkir di RSUP Prof Ngoerah masih menggunakan karcis manual. Sedangkan tarif yang dikenakan setiap jamnya Rp 1.000 untuk motor dan Rp 2.000 untuk mobil. Area parkirnya sendiri saat ini sedang dalam tahap pembangunan lanjutan.
"Nanti akan ada alat karcis digital yang akan disediakan, saat ini masih menggunakan karcis manual dulu," jelas Ade.
Alangkah baiknya pengunjung yang hendak ke RSUP Prof Ngoerah untuk bersiap dengan perubahan area parkir tersebut. Pengunjung juga disarankan untuk menyiapkan uang tunai pas untuk menghindari antrean panjang.
Rambu-rambu di Area Parkir Terbatas
![]() |
Salah satu pengunjung RSUP Ngoerah Ida Ayu Tara (23) bercerita selama berkunjung ke rumah sakit ini selalu terkendala di area parkir. Kendalanya yakni terbatasnya rambu-rambu, seperti keluar dan masuk.
"Menurutku sistem parkir di sini agak kacau ya, untuk sistem rambu-rambunya," cerita Dayu, sapaannya, Senin.
Berdasarkan pantauan detikBali, rambu-rambu "Keluar" sudah ada namun belum begitu jelas. Pintu masuk dan keluar juga hanya ada satu sehingga sering terjadi antrean panjang saat siang.
Perempuan asal Denpasar ini mengatakan datang ke RSUP Prof Ngoerah dari Senin sampai Jumat. Ia juga sering mengalami kesulitan yang serupa.
Karena tidak ada rambu-rambu itu, beberapa kali pejalan kaki dan pengendara motor kadang tak sengaja bersenggolan. Selain kurangnya rambu-rambu, area parkir yang belum ada kanopi menjadi tantangan tersendiri bagi Dayu.
Karena ia harus menghadapi cuaca panas atau hujan. "Selama aku berkunjung ke sini kendalaku itu ya, karena yang lebih keliatan sih di parkirnya kalau aku lihat," tuturnya.
Terlepas dari itu, Dayu melihat yang memakai area parkir bukan hanya keluarga pasien saja. Namun, ada juga pasien dengan kondisi yang berbeda-beda.
Sehingga, Dayu berharap kekurangan dari parkir ini bisa dicarikan solusinya agar memudahkan akses untuk pasien ataupun pengunjung lainnya.
detikBali telah berupaya mengonfirmasi terkait parkir ke Humas RSUP Prof Ngoerah. Namun, hingga berita ini dinaikkan, pesan WhatsApp detikBali belum direspons.
(nor/nor)