.webp)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno merespons sejumlah delegasi Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States (KTT AIS) Forum 2023 yang tiba di Bali lebih awal. Pertemuan internasional tersebut dihelat di kawasan The Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, pada 10-11 Oktober 2023.
"Ini seperti yang sudah-sudah. Konferensinya baru mulai besok, tapi sudah datang dari sebelumnya," ucap Sandiaga dalam acara The Weekly Briefing with Sandi Uno yang digelar secara virtual, Senin malam (9/10/2023).
Hal yang sama juga dilakukan sejumlah pembalap MotoGP Mandalika 2023. Mereka memilih pelesiran di Pulau Dewata sebelum mengikuti ajang balap motor bergengsi itu di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 13-15 Oktober mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pembalap yang berlibur di Bali sebelum mengaspal di Sirkuit Mandalika adalah Fabio Quartararo. Rider Yamaha asal Prancis itu sudah tiba di Bali sejak empat hari lalu. Hal itu diketahui dari unggahan di media sosialnya. Kabarnya, ia datang lebih awal untuk beradaptasi dengan cuaca panas di Indonesia.
Menurut Sandiaga, para delegasi maupun pembalap MotoGP menyukai pantai-pantai di kawasan Bali selatan dan daerah seni seperti Ubud. "Beberapa destinasi wisata yang favorit seperti beach club dan juga wisata-wisata berbasis budaya dan sejarah," kata Sandiaga.
Sandiaga mengaku akan menawarkan paket tour ke desa-desa wisata untuk delegasi dan peserta KTT AIS Forum 2023. Menurutnya, tingkat okupansi hotel di kawasan Bali selatan sudah berada di atas 80 persen. "Harapannya minggu ini akan mencapai angka yang maksimal," imbuhnya.
KTT AIS Forum 2023 Bahas Green Tourism
AIS Forum adalah sebuah wadah kerja sama antarnegara pulau dan kepulauan sedunia. Wadah itu dibentuk untuk memperkuat kolaborasi negara-negara anggota dalam mengatasi sejumlah permasalahan global.
Sandiaga mengungkapkan ada beberapa isu yang akan dibahas dalam forum tersebut, termasuk terkait perubahan iklim hingga green tourism (pariwisata hijau). "Ini sangat penting karena negara-negara kepulauan ini begitu ada peningkatan air pada permukaan air laut pasti pariwisata yang akan sangat terdampak," kata Sandiaga.
Menurutnya, forum internasional tersebut juga akan membahas cuaca panas yang terjadi saat ini. Berikutnya, ada pula diskusi tentang pariwisata berkelanjutan dan dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim. "Pasti kalau dalam jangka panjang yang tidak tertangani, ini akan berdampak negatif," tandasnya.
(iws/gsp)
