Apa itu Aritmia? Penyakit yang Diidap Eks Walkot Bima Tersangka Korupsi KPK

Apa itu Aritmia? Penyakit yang Diidap Eks Walkot Bima Tersangka Korupsi KPK

Anastasya Evlynda Berek - detikBali
Jumat, 06 Okt 2023 14:56 WIB
ilustrasi sakit jantung
Ilustrasi aritmia jantung. (Foto: shutterstock)
Denpasar -

Mantan Wali Kota Bima Muhammad Lutfi mengajukan penangguhan penahanan atas kasus korupsi yang menjeratnya. Lutfi disebut mengidap aritmia, yang menjadi alasan utama pengajuan penangguhan penahanan. Lantas, apa itu aritmia?

Dilansir dari laman Siloam Hospitals, aritmia merupakan gangguan pada detak jantung atau irama jantung yang ditandai dengan detak jantung yang tidak teratur, bisa terlalu cepat atau terlalu lambat. Penyakit ini juga merupakan sebuah gangguan yang berkaitan dengan kondisi kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi, gagal jantung, penyakit katup jantung, dan penyakit arteri koroner.

Sebelumnya dalam salah satu artikel detikBali menerangkan bahwa ganguan aritmia ini menjadi alasan penangguhan penahanan mantan Wali Kota Bima Muhammad Lutfi, yang terseret kasus korupsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi hasil diagnosa bahwa dia menderita penyakit aritmia. Jadi itu harus dioperasi. Itu dasarnya kami ajukan penangguhan penahanan," beber Abdul Hanan yang merupakan kuasa hukum Lutfi.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut penjelasan mengenai penyakit aritmia:

ADVERTISEMENT

Penyebab Aritmia Jantung

Menurut laman resmi Rumah Sakit Royal Progress, kondisi gangguan kesehatan ini bisa disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:

  • Penyalahgunan narkoba
  • Banyak mengonsumsi alkohol atau kafein
  • Obat-obatan
  • Suplemen diet dan pengobatan herbal
  • Stress
  • Gangguan penyakit tertentu seperti kardiomiopati, jantung koroner, serangan jantung, dan ketidakseimbangan elektrolit.

Gejala dan Komplikasi Aritmia Jantung

Beberapa gejala Aritmia yang dapat muncul, dilansir dari Alodokter antara lain:

  • Jantung berdetak lebih cepat dari kondisi normal
  • Jantung berdetak lebih lambat dari kondisi normal
  • Pusing
  • Pingsan
  • Cepat lelah
  • Sesak nafas
  • Nyeri dada

Namun, beberapa gejala tersebut belum tentu merupakan Aritmia. Untuk itulah perlu adanya pemeriksaan dokter lebih lanjut.

Pengobatan dan Terapi Aritmia Jantung

Adapun beberapa pengobatan dan terapi yang dapat dilakukan untuk mengontrol serta menstabilkan denyut jantung jika Anda terkena gangguan kesehatan Aritmia ini diantaranya ialah:

  • Obat-obatan yang diresepkan dokter untuk mengatasi aritmia adalah obatantiaritmia, danwarfarinuntuk menurunkan risiko terjadinya penggumpalan darah.
  • Ablasi, yang dimana dokter akan melakukan tindakanablasi jantungdengan prosedurkateterisasi jantung. Prosedur ini dilakukan dengan cara memasang satu atau lebih kateter di pembuluh darah yang menuju ke jantung. Elektroda yang terdapat di ujung kateter akan menghancurkan sebagian kecil jaringan di jantung yang menyebabkan gangguan irama jantung, sehingga irama jantung menjadi normal kembali.
  • Alat pacu jantung yang akan dipasangdi bawah kulit, tepat di bawah tulang selangka, agar alat pacu tersebut dapat mengembalikan irama jantung yang terlalu lambat menjadi normal.
  • Implantable cardioverter-defribilator(ICD) merupakan alat kecil yang dipasang di dada. Alat ini digunakan pada pasien yang berisiko mengalami henti jantung mendadak. Implan alat ini akan mendeteksi tanda henti jantung dan otomatis mengalirkan listrik untuk mengatasinya.

Pencegahan Aritmia Jantung

Gangguan kesehatan Aritmia ini dapat dicegah dengan melakukan gaya hidup sehat sebagai berikut:

  • Pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan yang baik untuk jantung
  • Berhenti merokok
  • Olah raga
  • Mengurangi kafein dan alkohol
  • Kurangi stress
  • Hindari pemakaian obat stimulus yang dapat memicu detak jantung

Demikian bebarapa informasi mengenai gangguan kesehatan Aritmia yang detikBali rangkum untuk Anda, semoga bermanfaat.

Artikel ini ditulis oleh Anastasya Evlynda Berek peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dpw/dpw)

Hide Ads