Kebakaran Hutan di Lereng Gunung Agung Meluas Hingga 520 Hektare

Karangasem

Kebakaran Hutan di Lereng Gunung Agung Meluas Hingga 520 Hektare

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Sabtu, 30 Sep 2023 19:20 WIB
Sejumlah titik api menyala saat terjadinya kebakaran lereng Gunung Agung yang terlihat dari kawasan Kubu, Karangasem, Bali, Kamis (28/9/2023). Kebakaran hutan dan lahan yang tersebar di sejumlah titik di lereng Gunung Agung pada ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut sejak Rabu (27/9) itu diperkirakan terjadi karena adanya gesekan ranting pohon saat musim kemarau. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/nym.
Kebakaran di lereng Gunung Agung. (Foto: ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)
Karangasem -

Kebakaran hutan dan lahan di lereng Gunung Agung, Bali, terus meluas. Otoritas setempat menyebutkan api sudah meluas ke 520 hektare lahan.

Hutan dan lahan yang terbakar itu mencakup Dusun Juntal, Bantas, Daya hingga Belong di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem.

Kalaksa BPBD Kabupaten Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengungkapkan sampai saat ini api masih melahap lahan yang memang dalam kondisi kering akibat kemarau. Api diprediksi akan terus meluas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain itu, yang membuat api susah padam karena angin terus berhembus dengan kencang sehingga api juga dengan cepat menjalar. Sedangkan kita hanya bisa membuat sekat bakar saja, tidak bisa melakukan pemadaman," kata Arimbawa, Sabtu (30/9/2023).

Beberapa petugas sempat menjangkau titik api, namun api memang sangat sulit untuk dipadamkan. Petugas juga tidak berani mengambil risiko jika berlama-lama di lokasi titik api.

ADVERTISEMENT

"Ada banyak risiko jika kami memaksakan untuk melakukan pemadaman secara manual ke titik api, karena angin bisa saja berhembus kencang ke arah kita yang bisa menyebabkan sesak nafas, terjebak api dan yang lainnya," kata Arimbawa.

Oleh sebab itu, pihaknya hanya bisa melakukan pemantauan saja, supaya api tidak sampai merembet ke lahan produktif warga. Sembari berharap bisa turun hujan.

"Ketinggian api sekitar 1.702 mdpl masih jauh dari pemukiman warga, tapi kita tetap waspada dengan melakukan pemantauan secara rutin untuk melakukan antisipasi," kata Arimbawa.

Arimbawa juga mengatakan selain ilalang, api juga membakar beberapa pohon seperti pohon cemara, sonokeling, nyam dan serasah. "Jika api tidak segera padam maka potensi untuk semakin luas lahan yang terbakar," katanya.




(dpw/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads