Siswa kelas 12 di SMK Pariwisata Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali, berinisial Putu J terpaksa ikut belajar di kelas 10 gara-gara menunggak sejumlah biaya pendidikan di sekolah tersebut. Kabarnya tunggakan siswa itu mencapai total Rp 9 juta lebih yang diakumulasi sejak awal sekolah.
Informasi yang diperoleh detikBali, perlakuan yang didapat Putu J murni kebijakan sekolah sebagai konsekuensi atas tunggakan biaya sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) dan biaya lainnya yang belum terbayarkan. Cerita Putu J ini pun viral di media sosial TikTok.
Putu J kepada detikBali mengakui orang tuanya sedang berusaha mengumpulkan uang untuk melunasi biaya sekolahnya. Dengan begitu, Putu bisa kembali belajar di kelas 12.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia tak memungkiri kesulitan ekonomi yang sedang dihadapi keluarganya akibat pandemi COVID-19 berimbas ke biaya sekolah. "Bapak saya tukang las. Dulu sebelum korona itu pernah gabung sama pengembang properti. Tapi setelah itu perusahaan bangkrut, bapak saya kena dampak (berhenti bekerja)," tutur Putu J, dikonfirmasi Jumat (29/9/2023).
Putu adalah siswa kelas 12 program tata boga di sekolah tersebut. Namun, Putu saat ini dititipkan belajar di kelas 10 sejak 12 September 2023.
Kata Putu, pihak sekolah memberi toleransi dengan membayar uang SPP secara mencicil dan melunasinya minimal 50 persen dari total tunggakan. Setelah kewajiban itu terpenuhi, ia pun diberikan kembali belajar di kelas 12.
"Bapak saya masih usaha pinjam uang. Kalau pinjam di saudara, karena ada sedikit konflik sama beberapa keluarga, jadinya tidak bisa. Ibu saya juga sempat minta pinjam di saudaranya, bapak saya malu," kenangnya.
Soal kondisi keluarganya, Putu J dan keluarga masih tinggal di kos-kosan di wilayah Kerobokan, Badung. Ayah Putu kini ikut membantu bengkel las milik adiknya menarik pelanggan dengan menyebarkan info dan kartu nama ke beberapa tempat.
"Pekerjaan sedikit-sedikit itu ada. Tapi pendapatannya tidak tentu. Cukup pakai sehari hari. Kalau ibu jual canang (bahan upacara) cukup untuk bekal sekolah," kata Putu.
Putu berharap ada yang membantu meringankan beban biaya sekolah. Ia akan meminta bantuan pihak sekolah agar mempertimbangkan kebijakan ini.
Putu juga berjanji mengajak orang tuanya bertemu yayasan dan sekolah mencari pertimbangan sehingga ada sedikit keringanan bagi Putu J.
(nor/nor)