Viral di media sosial sejumlah pohon pulai atau pule diangkut dari Sumbawa menunju Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pohon besar-besar itu akan ditanam di halaman Istana Negara di IKN. Apa itu pohon pule?
Pohon pulai atau yang biasa dikenal dengan pohon pule merupakan jenis tanaman dengan batang kayu yang sangat keras. Pohon pule memiliki nama ilmiah Alstonia Scholaris. Pohon ini mudah dijumpai di China, India, Asia Tenggara, hingga Australia.
Pohon pule dikenal dengan beragam nama di berbagai negara, seperti white cheseewood, blackboard tree, hingga pohon iblis. Disebut pohon iblis karena bagian-bagian dari pohon ini dinilai membahayakan manusia maupun hewan. Padahal, pohon pule juga memiliki segudang manfaat, utamanya untuk kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak penjelasan terkait karakteristik, manfaat, hingga mitos dari pohon pule berikut ini.
Karakteristik Pohon Pule
Dilansir dari situs Flora & Fauna Web National Parks, pohon pule biasanya tumbuh setinggi 20 meter dan lebar 10 meter di perkotaan. Apabila di habitat aslinya, dapat mencapai ketinggian hingga 40-50 meter. Ciri-ciri pohon pule dapat dilihat dari batangnya yang bercabang, kulit kayu berwarna coklat, bertekstur tidak rata, dan memiliki getah putih seperti susu.
Bagian atas daunnya berwarna hijau tua, sementara daun bagian bawah berwarna hijau pucat keabu-abuan. Bentuk daunnya lonjong dengan permukaan atas yang licin, pertulangan daun menyirip, dan panjangnya sekitar 10-23 sentimeter (cm).
Pohon pule memiliki bunga dengan warna yang berbeda-beda, bisa berwarna putih, kuning atau krem, krem kehijauan, hingga hijau terang. Aromanya sangat kuat dan harum. Pohon ini juga memiliki biji yang banyak, berukuran kecil, berbentuk pipih, dan berumbai di bagian ujungnya.
Manfaat Pohon Pule
Pohon pule memiliki beragam manfaat bagi kehidupan manusia, mulai dari bagian daunnya hingga batang kayunya.
1. Bahan baku berbagai peralatan
Kayunya yang cenderung lunak sehingga cocok dijadikan bahan baku untuk konstruksi ringan. Mulai dari membuat papan tulis, bangku sekolah, pensil, hingga berbagai kerajinan kayu seperti wayang golek.
2. Mengobati malaria
Pada bagian kulit batang pohon pule yang pahit mengandung alkaloid yang digunakan sebagai pengganti kina untuk mengobati malaria.
3. Menyembuhkan demam
Bagian pohon yang digunakan yaitu kulit dalamnya. Kulit luarnya dihilangkan dengan cara dikikis. Kulit pohon pule dibersihkan dan direbus bersama sepotong kecilputihdan biji jintan. Obat tradisional ini dapat dikonsumsi setiap empat jam sekali dengan dosis 15-20 mililiter untuk menurunkan demam.
4. Mencegah obesitas dan menurunkan kolesterol
Bagian yang digunakan adalah kulit dan daun pohon pule. Secara tradisional, kedua bagian pohon pule tersebut ditumbuk terlebih dahulu untuk mendapatkan manfaat dari ekstraknya. Kandungan betulin dan lupeol asetat pada pohon pule ini berperan dalam menurunkan kadar gula dalam darah serta menjaga kesehatan pankreas.
5. Mengurangi nyeri pada bagian dada
Bagian pohon yang digunakan yaitu batangnya. Batang pohon pule dicuci terlebih dahulu kemudian dikunyah bersama dengan daun pinang.
Mitos Pohon Pule
Seperti halnya pohon beringin, pohon pule juga dianggap mistis dan memiliki penunggu. Mitos tersebut menyebabkan pohon ini identik dengan tempat tinggal makhluk halus. Beberapa masyarakat percaya bahwa pohon pule menjadi tempat bersemayam 'raja jin'. Bagian tengah pohonnya dipercaya sebagai tempat menyimpan mustika gaib.
Menurut ilmu metafisika, kayu pula dapat berfungsi mengatasi kesurupan. Batangnya dapat mengusir energi negatif di dalam rumah dengan kekuatan supranaturalnya. Daun pule yang rimbun juga dianggap sebagai tempat tinggal arwah nenek moyang.
Berbagai macam mitos yang ada tentang pohon pule menyebabkan pohon tersebut dijuluki sebagai pohon iblis atau devil tree.
Artikel ini ditulis oleh Indah Dwi Hastuti peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dpw/dpw)