Peringatan Hari Alzheimer Sedunia 21 September: Sejarah-Cara Merayakan

Peringatan Hari Alzheimer Sedunia 21 September: Sejarah-Cara Merayakan

Rizky Wanda Yuliana - detikBali
Kamis, 21 Sep 2023 15:10 WIB
Parkinson and Alzheimer female senior elderly patient with caregiver in hospice care. Doctor hand with stethoscope check up older woman people. Old aging person seeing medical physician in hospital.
Ilustrasi. Foto: Getty Images/iStockphoto/Pornpak Khunatorn
Denpasar -

Hari Alzheimer Sedunia atau juga dikenal dengan World Alzheimer's Day diperingati setiap 21 September. Adanya peringatan Hari Alzheimer Sedunia ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat seputar penyakit Alzheimer dan demensia lainnya.

Peringatan Hari Alzheimer setiap tahunnya bersamaan dengan peringatan Bulan Alzheimer Sedunia yang diselenggarakan pada bulan September. Mengutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), demensia adalah gangguan mental organic yang menyebabkan terjadinya perubahan pada pikiran, sikap, perilaku dan perasaan.

Pada umumnya, penyakit ini banyak terjadi pada orang usia lanjut, walau tidak menutup kemungkinan terjadi juga pada usia lebih muda. Yuk simak sejarah, tujuan, hingga cara merayakan Hari Alzheimer Sedunia yang dirangkum detikBali dari berbagai sumber.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Hari Alzheimer Sedunia

Menurut National Today, seorang psikiater asal Jerman adalah orang pertama yang mendefinisikan penyakit ini saat merawat seorang wanita Jerman pada 1901. Alzheimer dinamainya menurut dengan namanya yaitu Alois Alzheimer.

Penyakit ini setiap tahunnya bertambah tanpa adanya upaya pencegahan dan obat. Alzheimer's Disease International (ADI) didirikan pada tahun 1984 yang bertugas membantu para korban dan melakukan penjangkauan untuk mendidik masyarakat dan mempercepat kebijakan terkait. Pada tahun 1994, ADI mulai memperkenalkan Hari Alzheimer Sedunia.

ADVERTISEMENT

Pada saat itu Hari Alzheimer Sedunia pertama kali diperkenalkan di Edinburgh bertepatan pada 21 September untuk menandai ulang tahun ke-10 Alzheimer's Disease International (ADI). ADI juga mengkoordinasikan Hari Alzheimer Sedunia dan Bulan Alzheimer Sedunia di seluruh dunia dengan bekerja sama organisasi dan asosiasi anggota dengan tujuan untuk menyelenggarakan acara dan menciptakan kesadaran. Pada 2009 diluncurkan pertama kali 'Laporan Alzheimer Sedunia' bertepatan dengan Hari Alzheimer Sedunia.

Tujuan Hari Alzheimer Sedunia

Tujuan diperingatinya Hari Alzheimer Sedunia untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dikarenakan masih banyaknya orang melihat penyakit ini sebagai penyakit alami dari proses penuaan. Jumlah penderita demensia yang diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2050, sangatlah penting untuk masyarakat sadar dan mengenali faktor-faktor risiko yang terkait dengan demensia dan mengambil langkah cepat untuk mengurangi risiko.

Pada tahun ini, bulan Alzheimer Sedunia 2023 mengangkat tema 'Never too early, never too late'. Sebagai bentuk dukungan untuk membantu para korban Alzheimer yang ada di Indonesia.

Alzheimer Indonesia didukung oleh relawan dari berbagai usia dan profesional dari berbagai bidang seperti dokter ahli saraf (neurolog), psikiater, psycho-geriatrician atau geriatric psychiatrist (ahli kejiwaan manula), pengacara, spesialis komunikasi kesehatan, dan lainnya. Alzheimer Indonesia berawal dari Asosiasi Alzheimer Indonesia yang berdiri pada 22 Juli 2000 kemudian diresmikan oleh Menteri Kesehatan Prof. DR. Ahmad Sujudi Sp.B. pada tahun 2013, awal mulanya asosiasi ini bernama Asosiasi Alzheimer kemudian berubah menjadi Alzheimer Indonesia.

Cara Merayakan Hari Alzheimer Sedunia

1. Sebarkan Kesadaran

Bagikan informasi berguna tentang Alzheimer kepada teman dan keluarga atau kampanyakena di media sosial. Mendapatkan informasi yang baik tentang penyakit ini adalah langkah pertama untuk mengatasinya.

2. Menjadi sukarelawan di Asosiasi Alzheimer setempat

Bergabunglah menjadi sukarelawan di Asosiasi Alzheimer atau temukan cara untuk berkontribusi pada kegiatan yang menandai perayaan ini.

3. Donasi

ADI mendorong individu dan organisasi untuk turut memberikan donasi. Dukungan finansial Anda sangat membantu dalam meningkatkan kesadaran dan mengorganisir acara.

Artikel ini ditulis oleh Rizky Wanda Yuliana peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Hide Ads