Sebanyak 283 keluarga di Buleleng, Bali, menerima bantuan bedah rumah tidak layak huni (RTLH). Bantuan yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng dan melibatkan TNI dalam pengerjaannya itu diklaim sebagai upaya mengentaskan kemiskinan ekstrem.
Penjabat (Pj) Bupati Buleleng I Ketut Lihadnyana menjelaskan upaya pengentasan kemiskinan ekstrem ini harus tuntas pada 2024 sesuai instruksi Presiden dan penegasan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Ia menyebut Pemkab Buleleng berupaya agar angka kemiskinan ekstrem menjadi nol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sinergi antara Pemkab Buleleng, TNI/Polri, dunia usaha, dan masyarakat. Bersatu padu untuk mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem," ujar Lihadnyana, Selasa (19/9/2023).
Lihadnyana berharap bantuan bedah rumah ini berjalan sesuai target yang dicanangkan. Adapun, proyek bedah rumah tersebut ditargetkan rampung pada 18 Desember 2023.
Pangdam IX/Udayana Mayjen Harfendi mengatakan bantuan bedah rumah tak layak huni itu dilakukan melalui kegiatan Karya Bakti. "Keberadaan TNI, khususnya TNI AD, di mana pun harus membawa efek kepada masyarakat. Utamanya mengatasi kesulitan yang dialami," kata Harfendi.
Putu Sukrawan, salah satu penerima bantuan bedah rumah senang menerima bantuan tersebut. "Intinya saya sangat berterima kasih kepada semua yang terlibat," ungkapnya.
(iws/gsp)