Petugas Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana menggelar vaksinasi emergency atau darurat terhadap hewan penular rabies (HPR) di dua kecamatan di Kabupaten Jembrana. Sebelumnya, ada empat orang warga Jembrana yang digigit anjing rabies.
Dalam kegiatan vaksinasi darurat, Jumat (15/9/2023), ada 87 ekor HPR yang diberi vaksin antirabies (VAR). HPR tersebut didominasi anjing.
Kabid Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Widarsa mengatakan sebelumnya korban gigitan anjing rabies sudah langsung mendapatkan VAR. Selain VAR, tiga korban yang mengalami gigitan berisiko di wilayah Kecamatan Melaya sudah diberikan serum antirabies (SAR).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anjing yang menggigit itu anjing liar dan sudah dieliminasi warga. Selain itu, dari hasil pengecekan Laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar terhadap dua sampel otak anjing pada Selasa 12 September menunjukan hasil positif rabies," kata Widarsa dikonfirmasi detikBali.
Widarsa juga menjelaskan dengan hasil positif rabies tersebut, pihaknya kemudian melakukan vaksinasi emergency di wilayah kasus gigitan anjing rabies yang menggigit tiga warga di Banjar Baler Pasar, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo. Selain itu, juga menyasar Banjar Pangkung Tanah Kauh, Desa Melaya, Kecamatan Melaya. Di wilayah ada satu orang warga yang digigit.
"Hari ini kami gelar vaksinasi emergency, melakukan respons, menyisir anjing-anjing yang ada di sekitar lokasi gigitan anjing gila untuk kita lakukan vaksinasi," ujar Widarsa.
Dari hasil vaksinasi di Melaya, total HPR yang berhasil divaksin sebanyak 24 ekor, dengan rincian sebanyak 22 ekor anjing dan dua ekor kucing. "Sementara untuk di Kecamatan Mendoyo ada sebanyak 63 ekor telah divaksinasi dengan rincian 58 ekor anjing dan lima ekor kucing," imbuh Widarsa.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak memungut dan memelihara anjing liar serta rutin membawa anjing peliharaan untuk divaksin rabies. Ia juga mengingatkan masyarakat agar segera melapor ke petugas jika ada anjing yang menunjukkan gejala-gejala rabies. Antara lain, berperilaku agresif, menggigit, dan mengeluarkan air liur berlebihan.
Widarsa juga menambahkan jumlah kasus gigitan positif rabies di Jembrana hingga saat ini sebanyak 60 kasus. Sementara hasil vaksinasi massal HPR yang dilaksanakan di Kabupaten Jembrana mencapai 65,66 persen dari total estimasi populasi HPR yang ada.
(hsa/gsp)