.webp)
Angka stunting di Karangasem, Bali, mulai menurun. Dari 21 ribu balita yang ditimbang, sebanyak 1.476 anak terindikasi mengalami stunting.
Adapun, persentase angka stunting di Karangasem pada 2023 mencapai 7,03 persen. Angka ini menurun dibanding 2021 yang mencapai 22,9 persen berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama mengatakan dengan angka tersebut bisa dibilang jika kasus stunting di Kabupaten Karangasem terkendali. Kasus stunting akan lampu merah jika sudah di atas 14 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Angka stunting sebesar 7,03 persen ini sudah sesuai dengan kenyataan berdasarkan hasil pengukuran dan penimbangan bukan hasil survei. Jadi bisa dibilang Karangasem aman dari bahaya stunting," klaim Pertama, Kamis (14/9/2023).
Dia mengatakan, dari jumlah tersebut, balita yang masih mengalami stunting tersebar merata di setiap kecamatan.
Dia mengeklaim, menurunnya angka stunting di sana tidak lepas dari berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Karangasem melalui Dinas Kesehatan seperti melakukan intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif. Selain itu, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang ada di masing-masing desa juga cukup efektif untuk menekan angka stunting.
Kesadaran masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat seperti tidak buang air besar sembarangan, mengonsumsi makanan yang sehat, dan rutin melakukan pemeriksaan bagi ibu hamil juga terus meningkat.
"Saya yakin dengan upaya-upaya tersebut, angka stunting di Kabupaten Karangasem dapat ditekan sehingga terus mengalami penurunan untuk ke depan," tandas Pertama.
(dpw/gsp)
