Membuat mobil replika Mercedes Benz 300 SL yang dibeli oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet dari Tuksedo Studio sebagai rumah produksinya, ternyata tidak mudah. Mobil bergaya klasik tersebut sepenuhnya buatan tangan dengan proses yang cukup merepotkan.
Co-founder Tuksedo Studio Gusti Handoko mengatakan proses pengerjaan Mercy replika milik Bamsoet itu sudah dimulai sejak dua tahun lalu. Ada juga pesanan replika Porsche Spyder 550 oleh Bamsoet yang dikerjakan bersamaan dengan Mercy.
Ditanya apa kesulitannya membuat replika Mercy 300 SL pesanan Bamsoet, Gusti tidak menjawab secara spesifik dan rinci. Dia hanya menjelaskan membuat pintu dua mobil pesanan Bamsoet adalah pekerjaan yang paling merepotkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap mobil itu penanganannya beda-beda ya. Tapi, hampir semua (pengerjaan) mobil itu (bagian) pintu. Apalagi, Gullwing. Uniknya Gullwing itu satu-satunya mobil yang bisa ngebut meski pintunya nggak menutup. Jadi, bawa mobil sambil pintunya kebuka itu bisa," kata Gusti ditemui detikBali di workshopnya di Desa Ketewel, Gianyar, Sabtu (9/9/2023).
Senada, Owner Tuksedo Studio Puji Handoko menjelaskan secara umum, pengerjaan bagian pintu mobil memang cukup rumit.
"Seberapa rumit? Rumit sekali. Saya sampai hari ini masih kangelan (kesulitan). Memang rumit. Tapi, pekerjaan serumit apapun, kalau kami bagi menjadi kecil-kecil, jadinya gampang ya," kata Puji.
Puji mengatakan untuk membuat replika mobil mewah klasik Eropa lansiran tahun 1950an, butuh memperhatikan akurasi kemiripan ratusan komponen dan materialnya. Sebab, semua komponen, material, termasuk suku cadang mobil yang sudah eksis sejak beberapa dekade lalu, tentu dapat dipastikan tidak dapat ditemukan lagi alias sangat langka.
Bahkan, pabrikan mobil-mobil Eropa dan Jepang seperti Porsche, Mercedes Benz, Ferrari, dan Toyota sudah tidak lagi memproduksi material dan suku cadang produk lawasnya. Karenanya, Puji bersama 80 orang pegawainya, terpaksa membuat sendiri semua komponen dan material berdasarkan cetak biru yang sudah ada.
![]() |
Puji menuturkan setidaknya ada ratusan komponen yang harus dibuat dengan tangan karena sudah puluhan tahun tidak beredar di pasaran. Proses pembuatan material dan komponen bagian mobil dikerjakan oleh para karyawan yang terbagi menjadi beberapa kelompok.
"Rumitnya setengah mati. (Membuat bagian) pintu, misalnya. Membuat pintu (mobil) itu rumitnya setengah mati. Itu ada ratusan item yang harus diperhatikan dan dibuat. (Materialnya) nggak onok sing dodol nang kene (nggak ada yang jual di sini). Jadi, kami bagi-bagi (pekerjaan). Kamu bagian (membuat) engsel, kamu bagian puteran handle-nya," jelas Puji.
Meski sudah membagi para karyawan dalam beberapa kelompok untuk mengerjakan bagian pintunya saja, ada saja kesalahan yang masih muncul. Ada kalanya, beberapa bagian ternyata tidak presisi saat digabung dan dipasang di bagian pintu mobil.
Ketika terjadi kesalahan, Puji terpaksa merancang dan membuat ulang semua komponennya. Cukup memakan waktu dan biaya, katanya. Pun, hal yang sama juga terjadi saat proses membuat bagian mobil yang lain. Setidaknya, ada tujuh bagian utama mobil yang pengerjaannya cukup menguras waktu dan tenaga.
Puji menuturkan salah satunya adalah proses membuat struktur dalam (inner structure), yang merupakan penghubung antara badan dan rangka atau chasis mobil. Menurutnya, pengerjaan membuat struktur dalam mobil menghabiskan 50 persen dari keseluruhan proses pembuatan mobil-mobil replikanya.
"Bodi yo wis ngono tok ae (Membuat badan mobil ya hanya begitu saja). Padahal, di balik ini semua, kira-kira 50 persen (proses) pekerjaan ada di situ. Chasis itu, 20 persen. Nah terus, aksesoris. Ada lampu, spion, bemper, dan kaca. Kemudian, ada mechanical seperti mesin, rem, dan kaki-kaki. Semuanya, ada tujuh (bagian mobil yang menjadi) pekerjaan besar," tuturnya.
Meski rumit dan sulit, Puji dan rekan-rekannya cukup sabar dan ulet dalam mengerjakan semua komponen dan bagian mobil. Semua bagian mobil replika, termasuk Mercy pesanan Bamsoet dikerjakan dengan hati-hati dan presisi agar sama persis dengan aslinya.
"Ya, itu harus dilalui semua. Kalau salah satu (bagian mobil) saja nggak sempurna, hasilnya ya jelek. Tapi kalau dikerjakan dengan benar, ya hasilnya benar semua," ujarnya.
(nor/nor)