Kemen PUPR Anggarkan Rp 50 Miliar Tangani Abrasi Pantai Pebuahan

Jembrana

Kemen PUPR Anggarkan Rp 50 Miliar Tangani Abrasi Pantai Pebuahan

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Jumat, 08 Sep 2023 21:50 WIB
Kondisi abrasi Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara yang semakin parah beberapa waktu lalu.
Foto: Kondisi abrasi Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara yang semakin parah beberapa waktu lalu. (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Jembrana -

Abrasi pantai yang terjadi di pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, akhirnya akan ditangani. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pengerjaan revetment (bangunan pelindung pantai) akan dimulai pada 2024.

"Pengerjaan revetment Pantai Pebuahan sudah dalam proses gambar desain dan diperkirakan selesai Desember 2023 ini, sehingga pengerjaan akan dipastikan tahun 2024," kata Direktur Bina Teknik SDA Kementerian PUPR Muhammad Rizal, di sela-sela kunjungan kerja spesifik bersama Komisi V DPR RI di Kabupaten Jembrana, Jumat (8/9/2023).

Rizal mengatakan pengerjaan revetment Pantai Pebuahan akan dilakukan sepanjang 1,9 kilometer dengan pagu anggaran sebesar Rp 50 miliar. Revetment pantai ini akan dibangun untuk melindungi pesisir pantai dari abrasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Adanya bangunan yang menjorok ke laut (jetty atau breakwater) memang mengakibatkan abrasi Pantai Pebuahan semakin parah dan harus segera ditangani agar tidak semakin parah," jelas Rizal.

Sementara itu, Perbekel Desa Banyubiru I Komang Yuhartono mengatakan abrasi Pantai Pebuahan sudah terjadi sejak 2011. Kondisi setiap tahun semakin parah. Abrasi tersebut telah menggerus ratusan rumah warga. Selain itu, fasilitas umum seperti sekolah dan musala juga rusak.

ADVERTISEMENT

"Akibat abrasi ini, sebanyak 149 KK sudah pindah akibat rumahnya hilang tergerus abrasi. Selain itu, tiga musala dan satu monumen perjuangan juga terancam hanyut," kata Yuhartono.

Yuhartono juga mengatakan abrasi Pantai Pebuahan juga telah berdampak pada perekonomian warga setempat. Pasalnya, warga pesisir Pantai Pebuahan sebagian besar bekerja sebagai nelayan dan membuka usaha warung makan lesehan ikan bakar.

"Saat ini, kuliner ikan bakar Pantai Pebuahan sudah tergerus abrasi dan usaha warga kami sudah gulung tikar. Kami sangat berharap dengan pengerjaan revetment pantai ini segera dilakukan agar perekonomian warga kami kembali pulih," harap Yuhartono.




(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads