Sebuah video memperlihatkan rombongan motor gede (moge) memaksa pengguna jalan lain untuk menyingkir ketika mereka hendak melintas viral di media sosial. Video berdurasi 30 detik itu diduga diambil di depan Anjungan Cerdas Rambut Siwi, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali.
Dalam video itu, terlihat seorang pengendara sepeda motor matik hitam yang mengenakan pakaian berwarna putih hijau sedang melintas di jalan raya. Di belakang pemotor ini nampak rombongan moge dengan kecepatan tinggi hendak melintas.
Pemotor itu kemudian diminta untuk menepi oleh seorang yang diduga anggota dari komunitas moge tersebut. Pria ini meminta pengendara motor itu untuk menyingkir dengan menggunakan lambaian tangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rombongan moge yang diduga dikawal oleh polisi ini akhirnya melintas. Pengendara motor lain pun harus melaju di luar ruas jalan dan memperlambat laju motornya untuk memberi jalan rombongan moge ini.
Aksi tersebut menuai banyak kritikan dari warganet. Beberapa warga menilai bahwa aksi pengendara moge itu arogan karena harus didahulukan dan mengesampingkan pengguna jalan lain yang memiliki hak yang sama di jalan.
Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana membenarkan rekaman video tersebut diambil di wilayah hukumnya. Dia mengakui di Jalan Nasional Denpasar-Gilimanuk memang sering melintas rombongan kendaraan besar atau moge dengan tujuan daerah Denpasar.
"Sering ada rombongan seperti itu, rombongan dari Jawa ke Bali. Video itu benar di Jembrana. Kalau pastinya kapan itu belum diketahui," ungkap Dewa Juliana dikonfirmasi detikBali, Selasa (29/8/2023).
Dewa Juliana menegaskan Polres Jembrana tidak terlibat dalam pengawalan moge tersebut. Namun, ketika ada rombongan seperti itu, polisi tetap mengantisipasi keamanan jalur Denpasar-Gilimanuk untuk mencegah kecelakaan.
"Kami tidak ada mengawal, kami juga konfirmasi ke Polda untuk memastikan kegiatan tersebut," tandas Dewa Juliana.
(hsa/gsp)