Bupati Badung Nyoman Giri Prasta menegaskan pihaknya berkomitmen penuh melaksanakan program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (RPPA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (KemenPPPA). Adapun peluncuran program Desa RPPA bertempat di Balai Budaya Giri Nata Mandala Puspem Badung.
Menurut Giri Prasta, program yang dipimpin oleh Menteri PPPA Bintang Darmawati bersama dengan jajaran ini sangat baik untuk direplikasi di setiap desa/kelurahan di Kabupaten Badung.
"Bahkan kita sudah terapkan di beberapa desa/kelurahan menjadi desa/kelurahan yang ramah perempuan dan peduli anak. Ini memberikan sebuah motivasi bagaimana kita bisa betul-betul memperhatikan dan memberikan keleluasaan kesetaraan gender pada kaum perempuan, begitu juga perlindungan pada anak," ungkap Giri Prasta, dalam keterangan tertulis, Selasa (29/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita juga sudah memberikan fasilitas umum yang ramah anak, seperti di kantor desa ada ruang anak, begitu juga di ruang hijau kabupaten maupun di ruang hijau desa kita berikan fasilitas untuk anak-anak. Ini menjadi hal yang prinsip yang perlu kami sampaikan bahwa Pemkab Badung mengapresiasi penuh program Menteri PPPA," sambungnya.
Giri Prasta juga mengucapkan terima kasih kepada Kemen PPPA yang telah menyediakan call center pengaduan. Jadi, ketika masyarakat melihat tindak kekerasan atau perundungan di sekitar lingkungannya, masyarakat bisa melapor ke call center agar bisa segera ditangani oleh pihak terkait.
"Kita juga sudah memiliki fasilitator, ini semua wujud proteksi negara yang dipimpin oleh Bapak Presiden Joko Widodo untuk menjadi Indonesia maju, melalui kementerian/lembaga dan kita akan meneruskan di Kabupaten Badung, kami pastikan tahun 2024 Badung siap semua untuk menjadi desa/kelurahan ramah perempuan dan peduli anak," tegas Giri Prasta.
Sementara itu, Menteri PPPA Bintang Darmawati mengaku sangat bahagia karena bisa meluncurkan program desa RPPA di tempat yang luar biasa indah, yakni di Gedung Balai Budaya Giri Nata Mandala Puspem Badung. Acara ini dihadiri ribuan peserta terdiri atas seluruh elemen masyarakat yang ada di Badung.
Disebutkan program ini merupakan konsep yang dibuat Kemen PPPA untuk menjawab PR terkait perempuan dan anak yang harus diselesaikan bersama. Sebab menurut Bintang, urusan pemberdayaan perempuan dan pemenuhan hak anak, perlindungan anak adalah gerakan bersama yang membutuhkan sinergi kolaborasi di semua lintas stakeholder yang ada, baik pemerintah pusat sampai pemerintah daerah demikian juga dunia usaha akademisi kemudian lembaga masyarakat tokoh adat tokoh agama. Bintang menambahkan, peran media juga termasuk unsur penting dalam pemenuhan hak dan perlindungan kepada perempuan dan anak di Indonesia.
"Hari ini kami cukup berbangga karena dilaunching model desa ramah perempuan dan peduli anak di Kabupaten Badung dan kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya tadi Bapak Bupati sempat menyampaikan komitmennya bagaimana model ini setelah terwujud menjadi model ramah perempuan dan peduli anak, itu akan direplikasi di desa/kelurahan lain yang ada di Kabupaten Badung untuk mempercepat terwujudnya perempuan berdaya anak terlindungi di kabupaten Badung yang tercinta ini," ungkap Bintang.
Dalam acara peluncuran Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (RPPA), turut hadir jajaran Kementerian PPPA, jajaran ketua organisasi kewanitaan Kabupaten Badung, Sekda Badung Wayan Adi Arnawa, jajaran kepala OPD di lingkup Pemkab Badung, serta 3200 peserta lainnya yang terdiri atas seluruh elemen masyarakat Badung.
(akn/ega)