Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali tengah menyusun net zero emission di sektor kehutanan. Langkah ini diharapkan mampu menekan emisi karbon di Bali.
"Sehingga kapasitas sektor kehutanan dalam menyerap karbon dapat seimbang dengan karbon yang dilepaskan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra saat membuka kegiatan Bali Electrix Vehicle (EV) Fun Touring di Denpasar, Bali, Minggu (27/8/2023).
Dia menegaskan, Pemprov Bali memasang target optimistis mewujudkan Bali Net Zero Emission 2045 akan 15 tahun lebih awal dari target nasional di tahun 2060. Selain program net zero emission di sektor kehutanan, Pemrov Bali juga mendorong warga untuk menggunakan kendaraan listrik, atau setidaknya produk yang rendah karbon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kegiatan baik ini dalam bentuk touring adalah bagian dari proses literasi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat hingga sampai akhirnya menjadi sebuah kebiasaan, terbiasa menggunakan produk rendah karbon," kata Indra.
Lanjutnya, ia berharap dengan kebiasaan yang sudah dimulai sejak dini, akan lahir sebuah peradaban baru yang menggunakan energi ramah lingkungan.
Terlebih, ia menambahkan jika upaya Bali Net Zero Emission 2045 ini sudah disiapkan berbagai regulasi. Mulai dari tingkat internasional hingga tingkat provinsi.
Pemprov Bali, kata Indra, telah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) seperti penggunaan energi bersih terbarukan dan kendaraan listrik.
"Regulasi ini perlu disosialisasikan dan diimplementasikan di tengah masyarakat secara terus menerus berkesinambungan sampai terjadinya perubahan perilaku masyarakat," jelasnya.
Sebagai informasi, Bali Electric Vehicle Fun Touring Towards Net Zero Emission merupakan bagian dari rangkaian Hari Ulang Tahun ke-65 Pemerintah Provinsi Bali dan HUT ke-78 RI.
Kegiatan tersebut diikuti sekitar 100 orang dari kalangan masyarakat umum hingga komunitas EV roda dua maupun empat.
(dpw/gsp)