Menkop UKM Tegaskan ASEAN Berperan Aktif Validasi Perdagangan Lintas Negara

Menkop UKM Tegaskan ASEAN Berperan Aktif Validasi Perdagangan Lintas Negara

Ronatal Siahaan - detikBali
Rabu, 23 Agu 2023 19:44 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki seusai menghadiri acara The Sixth ASEAN Inclusive Business Summit di The Mulia Hotels & Resorts, Nusa Dua, Badung, Rabu (23/8/2023). (Ronatal Siahaan/detikBali)
Foto: Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki seusai menghadiri acara "The Sixth ASEAN Inclusive Business Summit" di The Mulia Hotels & Resorts, Nusa Dua, Badung, Rabu (23/8/2023). (Ronatal Siahaan/detikBali)
Badung -

Menteri Koperasi dan Usaha, Kecil, dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menegaskan ASEAN harus berperan aktif memvalidasi dalam perdagangan lintas negara. Hal tersebut disampaikannya seusai menghadiri acara 'The Sixth ASEAN Inclusive Business Summit' di The Mulia Hotels & Resorts, Nusa Dua, Badung, Rabu (23/8/2023).

"Ini kami ingin meneguhkan kembali komitmen untuk membangun komunitas ekonomi ASEAN yang tangguh, inklusif, terintegrasi dengan ekonomi global dengan memprioritaskan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang tangguh dan inovatif," ujar Teten Masduki saat jumpa pers, Rabu.

Teten menilai hal ini bertujuan untuk menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di ASEAN. Teten mengatakan Indonesia telah mengembangkan rencana aksi untuk promosi bisnis inklusif di ASEAN 2023-2027.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencana aksi merupakan dokumen yang menguraikan area prioritas saat maju dengan agenda inklusif bisnis di ASEAN untuk menandai komitmen.

"Hari ini Indonesia menjadi tuan rumah. Sesi tingkat tinggi tertutup dengan kementerian yang bertanggung jawab atas pengembangan UMKM di negara anggota ASEAN," paparnya.

ADVERTISEMENT

Teten menuturkan bertukar pengalaman tentang bagaimana mempromosikan inklusif bisnis di negara masing-masing dan mengadopsi sebuah pernyataan bersama menteri. "(Pernyataan) Tentang deklarasi mengenai promosi model bisnis inklusif memberdayakan UMKM untuk pertumbuhan yang adil," imbuhnya.

Selain itu, Teten menuturkan saat ini Indonesia telah menerapkan banyak kebijakan terkait dengan bisnis inklusif seperti hilirisasi UMKM untuk substitusi impor, industrialisasi yang berbasis bahan baku unggulan setiap daerah, komitmen pengadaan barang dan jasa pemerintah pada UMKM sebesar 40 persen, dan penciptaan satu juta wirausaha baru pada 2024 melalui Program Kewirausahaan Nasional.

"Secara konkret, Indonesia telah mengusulkan pembentukan ASEAN Micro and Small Enterprises Financing Institution. Untuk meningkatkan aksesibilitas keuangan UMKM antara negara ASEAN," paparnya.

Tak cuma itu, Teten mengaku usulan pun diberikan kepada Smesco Indonesia sebagai ASEAN ABI Center yang bakal berfungsi sebagai platform pelayanan UMKM dari hulu ke hilir bagi seluruh UMKM di negara ASEAN.

"Kami berterima kasih kepada UN-ESCAP (United Nations-Economic and Social Commission for Asia and the Pacific), OECD (Organization for Economic Co-operation and Development), Secretariat ASEAN karena telah turut menyelenggarakan KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) ini," tuturnya.

Serta, sambung dia, dukungan substansi dari World Benchmarking Alliance dan Oxfam dalam menekankan kembali aspirasi kolektif kita. "ASEAN yang berkembang berdasarkan prinsip inklusif, adil, dan pembangunan berkelanjutan," tandasnya.




(nor/dpw)

Hide Ads