Partai Demokrat kembali mendesak Anies Baswedan untuk mendeklarasikan calon wakil presiden (cawapres) pendampingnya. Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat Andi Arief menilai deklarasi cawapres ini menjadi taktik untuk menaikkan elektabilitas Anies.
"Saya berharap Anies Baswedan segera mendeklarasikan cawapresnya sebagai taktik menaikkan elektabilitasnya," kata Andi dilansir dari detikNews, Senin (21/8/2023).
Andi mencolek NasDem agar mempertimbangkan masukannya soal cawapres Anies. Dia meminta Tim Delapan di kalangan internal Koalisi Perubahan untuk Persatuan agar melakukan evaluasi terkait ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa kawan dari NasDem harap lebih bijak soal ini. Adapun tim 8 segera mengevaluasi capaiannya," katanya.
Deputi Bappilu Demokrat Kamhar Lakumani mengingatkan hal serupa. Dia mengungkit isi piagam kesepakatan koalisi soal pengumuman capres dan cawapres tidak dilakukan terlalu lama.
"Terkait cawapres sepenuhnya diserahkan kepada Mas Anies. Kriterianya sudah jelas, tak elok jika kemudian terbangun narasi yang terkesan mendikte. Namun kami perlu mengingatkan dalam hal waktu pelaksanaan deklarasi paket komplit, mengingat dalam piagam kerja sama tiga partai poin keempat bahwa dalam waktu yang tidak terlalu lama KPP akan menyelenggarakan deklarasi dan mengumumkan calon presiden dan calon wakil Presiden 2024-2029," kata Kamhar dalam keterangan tertulis.
Kamhar menyebut deklarasi koalisi sudah dilakukan sejak lama. Karenanya, dia menilai tak ada kendala yang berarti bagi KPP untuk melakukan deklarasi cawapres.
"Saat ini kami telah melewati separuh jalan penandatangan deklarasi menuju Pilpres, artinya sudah kelamaan. Lagipula tak ada argumentasi logis secara politik untuk menunda-nunda. Koalisi lain mungkin menunggu putusan MK terkait batas umur minimum cawapres, kita tidak demikian," katanya.
Kamhar memandang koalisi Anies memiliki keistimewaan soal momentum, termasuk dalam mendeklarasikan sosok cawapres. Menurutnya, hal ini belum terlambat untuk dilakukan.
"Satu-satunya kemewahan yang masih dimiliki saat ini, adalah waktu. Momentum itu diciptakan atau by design, bukan terberi atau given. Deklarasi paket komplit bisa menjadi momentum politik yang baik bagi Koalisi Perubahan. Masih ada waktu yang tersedia untuk mengejar ketertinggalan dan membalik keadaan. Ini yang mesti dicermati secara seksama, salah menghitung waktu, sesal kemudian. Kami semua tak ingin itu terjadi," kata Kamhar.
(dpw/gsp)