.webp)
Provinsi Jawa Tengah (Jateng) kembali menjadi tempat deklarasi bagi bakal calon presiden (bacapres). Daerah yang dipimpin oleh Gubernur Ganjar Pranowo itu didatangi Prabowo Subianto dan Anies Baswedan dalam waktu yang berdekatan.
Sebelumnya, politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko dan Prabowo Subianto mendeklarasikan relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) di Marina Convention, Semarang, Jateng, pada Jumat (18/8/2023). Kali ini, giliran Anies Baswedan yang datang ke 'kandang' Ganjar tersebut. Anies datang untuk mendeklarasikan relawan Kuning Ijo Biru (KIB) di Lapangan PRPP, Semarang, Jateng, Minggu (20/8/2023).
Dalam kesempatan itu, Anies meminta negara hadir di Jateng, terutama dalam hal menyediakan lapangan kerja. "Ini bukan soal menggeser, mengganti orang seseorang. Kita ingin rakyat Indonesia semuanya mendapatkan kesetaraan kesempatan untuk bisa hidup yang layak, untuk dapat pendidikan baik sampai tuntas, untuk dapat pelayanan kesehatan yang baik, dan lapangan pekerjaan. Sesederhana itu," kata Anies dikutip dari detikJateng, Minggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, Anies menyinggung soal lapangan kerja di Jateng. Menurutnya, 1 dari 8 pengangguran ada di Jateng.
"Apalagi di Jawa Tengah sini. Di Jawa Tengah ini, 1 dari 8 pengangguran ada di Jawa Tengah dan itu artinya di provinsi ini negara harus hadir untuk membantu menyiapkan lapangan pekerjaan," ucapnya.
Deklarasi dukungan kepada Anies Baswedan sebagai capres 2024 itu tak hanya dihadiri oleh relawan KIB. Sejumlah relawan Anies yang lainnya juga ikut hadir, termasuk dari Gerakan Pemuda Kabah (GPK). Sejumlah peserta juga tampak mengibarkan bendera PKS, GPK, dan ada pula yang membawa bendera PPP.
Sejumlah elite partai pendukung juga turut hadir. Mulai dari Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Wakil Ketua Umum Nasdem Ahmad Ali, Bendahara Umum Demokrat Renville Antonio, dan putra ulama kharismatik almarhum Maimoen Zubair, Muhammad Wafi Maimoen atau Gus Wafi.
"Kami berkumpul di sini untuk meneguhkan deklarasi yang disampaikan tadi oleh Koalisi KIB, adalah gerakan arus bawah. Mereka bergerak dengan menggunakan hati nurani, mereka mengambil sikap bukan karena tekanan, bukan karena iming-iming, tapi karena kepercayaan untuk perubahan yang bisa terjadi," kata Anies dalam orasinya.
(iws/iws)
