Proklamasi menandai peristiwa penting bagi perkembangan kemerdekaan Indonesia. Pasalnya, Indonesia telah dijajah selama ratusan tahun lamanya oleh Belanda, yang kemudian dilanjutkan dengan penjajahan Jepang selama 3,5 tahun.
Peristiwa Proklamasi ini kemudian menjadi tonggak awal bagi perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia hingga diakui secara internasional. Namun, di balik peristiwa penting ini terdapat usaha yang luar biasa besarnya dari banyak tokoh-tokoh yang terlibat.
Sejarah yang panjang ini diukir sedemikian rupa hingga akhirnya pada 2023 ini kita sudah menyambut peringatan Hari Kemerdekaan Ke-78 Republik Indonesia (RI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, bagaimanakah sejarah dari adanya proklamasi kemerdekaan RI? Apa tema dari perayaan kemerdekaan ke-78 RI? Bagaimana cara merayakannya? Simak selengkapnya di artikel berikut ini.
Sejarah Singkat Proklamasi
Proklamasi Kemerdekaan RI adalah peristiwa bersejarah yang terjadi pada 17 Agustus 1945. Pada hari itu di Jakarta, terdapat dua tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, yaitu Soekarno dan Mohammad Hatta, menyampaikan deklarasi kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda dan Jepang.
Sebelum proklamasi, Indonesia telah mengalami masa penjajahan selama berabad-abad, terutama oleh Belanda. Pada masa Perang Dunia II, Jepang berhasil menduduki Indonesia dan menggantikan kekuasaan Belanda. Namun, setelah kedudukan Jepang tersudut dalam perang, Indonesia melihat peluang untuk meraih kemerdekaan.
Dilansir dari situs Kemendikbud, peristiwa ini erat kaitannya dengan jatuhnya bom atom di Kota Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat pada 6 dan 9 Agustus 2023. Peristiwa ini memaksa Kaisar Jepang Hirohito untuk menyerah kepada AS dan sekutu pada 15 Agustus 1945.
Pada 16 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta diamankan oleh golongan muda ke Rengasdengklok dan mendesaknya untuk segera memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia. Pada 17 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB, teks proklamasi mulai disusun dan pukul 10.00 WIB proklamasi ini diumumkan di depan rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta.
Dalam proklamasi tersebut, Soekarno dan Hatta menyatakan berdirinya Negara Indonesia yang merdeka, dengan nama RI.
Meskipun proklamasi ini adalah langkah penting menuju kemerdekaan Indonesia, perjuangan untuk mengamankan pengakuan internasional dan merealisasikan kemerdekaan sesungguhnya masih berlanjut. Konflik dengan Belanda terjadi dan akhirnya setelah berbagai perjuangan diplomatik dan militer, Republik Indonesia berhasil meraih pengakuan internasional dan kemerdekaan yang sebenarnya pada 1949.
Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 tetap menjadi hari yang sangat bersejarah dan dirayakan setiap tahun sebagai hari kemerdekaan di Indonesia.
Tema Hari Kemerdekaan Ke-78 RI
Tema besar yang diusung untuk memperingati HUT ke-78 RI adalah "Terus Melaju Untuk Indonesia Maju".
Lebih lanjut dalam Pedoman Identitas Visual Publik oleh Kemensetneg ditegaskan bahwa pencapaian yang telah diraih oleh Indonesia saat ini membawa keuntungan untuk melanjutkan gerak pembangunan negara.
Hal ini dapat dilihat melalui aksi nyata yang progresif. Oleh karena itu, momentum ini harus dimanfaatkan untuk melanjutkan pembangunan dengan semangat 'estafet'.
Peringatan Kemerdekaan ke-78 RI ini mengajak seluruh elemen bangsa untuk melaju bersama dan menggelorakan semangat perjuangan yang belum berakhir.
Selayaknya olahraga estafet, yang merefleksikan semangat kolektif, berharmoni, berkolaborasi serta sinkronisasi irama gerak dan sinergi pikiran dari tiap-tiap pelari untuk satu tujuan.
Semangat ini mampu menggerakkan bangsa Indonesia agar laju momentum ini Terus Melaju untuk Indonesia Maju.
Cara Merayakan Hari Kemerdekaan RI
Merayakan Hari Kemerdekaan RI adalah suatu cara untuk menghormati sejarah dan perjuangan bangsa dalam mencapai kemerdekaan. Berikut adalah beberapa cara umum yang bisa dilakukan untuk merayakan hari kemerdekaan:
Upacara bendera: upacara bendera biasanya diadakan di setiap tingkat pemerintahan, sekolah-sekolah, instansi, dan lain sebagainya. Ini merupakan cara paling umum untuk merayakan HUT RI.
Mengadakan lomba: mengadakan berbagai lomba tradisional Indonesia seperti lomba makan kerupuk, lomba balap karung, atau lomba panjat pinang dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk memeriahkan hari kemerdekaan.
Pawai kemerdekaan: di beberapa kota, terutama di ibu kota, sering diadakan pawai kemerdekaan yang melibatkan berbagai kelompok masyarakat, sekolah, dan organisasi. Pawai ini biasanya dihiasi dengan bendera dan dekorasi merah putih.
Mengikuti kegiatan sosial: melibatkan diri dalam kegiatan sosial seperti donor darah, membersihkan lingkungan, atau membantu komunitas yang membutuhkan dapat menjadi cara yang bermakna untuk merayakan kemerdekaan.
Mengenang pahlawan nasional: merayakan kemerdekaan juga bisa dilakukan dengan mengenang dan menghormati pahlawan nasional yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Kunjungi makam atau monumen pahlawan sebagai penghormatan.
(nor/nor)