Seorang perempuan di Kota Denpasar, Bali, berinisial UT (25) melakukan percobaan bunuh diri. Perempuan itu hendak bunuh diri akibat bertengkar dengan pacarnya sesama jenis bernama NPEA.
Peristiwa tersebut terjadi di kos-kosan Jalan Tukad Badung XVI Blok C Nomor 6, Kelurahan Renon, Kecamatan Denpasar Selatan. UT hendak bunuh diri pada Senin (7/8/2023) sekitar pukul 14.45 Wita.
"Percobaan bunuh diri dilakukan dengan cara hendak melompat dari atap kos-kosan," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (7/8/2023).
Sukadi menjelaskan tetangga kos bernama Putu Agus Artajaya (26) awalnya mendengar UT ribut dengan pacarnya. Artajaya yang tinggal di Jalan Tukad Badung XVI Blok C Nomor 7 itu mendengar mereka ribut sejak dini hari sekitar pukul 05.00 Wita.
UT kemudian datang ke kos Artajaya dengan membawa anaknya yang berinisial N. UT juga sempat tidur di kos Artajaya, kemudian bangun dan pergi meninggalkan anaknya.
Sekitar pukul 13.40 Wita, UT tampak pergi bersama NPEA. Tiba-tiba UT datang ke kos Artajaya untuk mengambil anaknya dan membawanya ke kos miliknya.
Selain ke kos Artajaya, UT juga sempat membawa anaknya ke tetangga kos lain bernama Irma. Irma terbangun sekitar pukul 14.00 Wita, mendapati UT sudah tidak ada dan meninggalkan anaknya di sana.
Anak UT pun menangis karena kelaparan. Irma lalu membawa anak UT makan ke teman kosnya bernama Ni Made Oktavianti (35) di Jalan Tukad Badung XVI Blok C Nomor 7 kamar 19. Beberapa saat kemudian Irma menerima pesan via WhatsApp dari UT yang mengatakan hendak menitipkan anaknya.
Irma lalu membalas pesan WhatsApp UT dengan mengatakan "Nggak bisa kalau kayak gini terus, kalau kamu ada masalah kasi anak maem dulu, kita juga butuh istirahat dan privasi". Pesan itu lalu dibalas UT dengan mengatakan "Ini dah terakhir aku minta tolong ke kalian".
"Berselang beberapa saat korban (UT) datang ke kamar saksi dan mengambil anaknya dengan cara menarik tangannya, kemudian diangkat ke atas. Setelah itu korban dan anaknya kembali ke kosnya," terang Sukadi.
Oktavianti kemudian mengirimkan pesan via WhatsApp kepada NPEA mengatakan 'Aku nggak suka caranya UT ngambil N tadi". Setelah itu, NPEA menyampaikan bahwa UT mengunci anaknya di kamar kos dan mau dibunuh dengan menyemprot obat pembunuh serangga.
Artajaya juga mendapatkan telepon dari NPEA yang mengatakan UT mengunci pintu kamar kos dari dalam dan menyemprotkan Baygon. Mendapatkan informasi itu, Artajaya bersama teman-teman kosnya datang ke kos UT.
Tiba di sana, mereka berusaha mendobrak pintu kamar kos UT. Pintu akhirnya berhasil didobrak dan Artajaya mengambil anak UT untuk diselamatkan. UT lalu naik ke atas atap kos lewat tangga dan hendak bunuh diri.
"Saksi mendengar korban nangis kemudian naik lewat tangga. Setelah korban di atas tetap menangis mau bunuh diri dengan meloncat," terang Sukadi.
Artajaya pun menelepon Kepolisian Sektor (Polsek) Denpasar Selatan untuk meminta pertolongan. Kepolisian kemudian datang sekitar pukul 15.00 Wita, bersama sejumlah saksi di lokasi membujuk UT agar tidak bunuh diri.
Guna melakukan penyelamatan terhadap UT, Polsek Denpasar Selatan menunggu tim SAR dari Polda Bali. Seksi Pengamanan dan Penyelamatan (Sipammat) dari Direktorat Samapta Polda Bali tiba di lokasi sekitar pukul 16.20 Wita, dan melakukan penyelamatan. "Selanjutnya korban diamankan ke Polsek Densel," terang Sukadi.
(irb/nor)