Pasar Baju Bekas Tetap Jadi Favorit Warga Jembrana Saat Galungan-Kuningan

Pasar Baju Bekas Tetap Jadi Favorit Warga Jembrana Saat Galungan-Kuningan

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Minggu, 06 Agu 2023 17:00 WIB
Para pembeli saat memilih baju bekas import di pasar malam yang ada di Lapangan Pergung, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Jumat (5/8/2023). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali).
Foto: Para pembeli saat memilih baju bekas import di pasar malam yang ada di Lapangan Pergung, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Jumat (5/8/2023). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali).
Jembrana -

Meskipun ada larangan impor baju bekas yang diberlakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), masyarakat Kabupaten Jembrana, Bali tetap memadati pasar malam yang hanya beroperasi saat Hari Raya Galungan dan Kuningan di Lapangan Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, untuk berburu pakaian bekas atau thrifting.

Dari pantauan detikBali, sejumlah pedagang baju bekas masih banyak dikunjungi oleh para pembeli. Kalangan dewasa dan kaum muda turut ambil bagian dalam momen khusus ini untuk memilih baju bekas impor.

Terkadang, beberapa pembeli terlihat antusias saat menemukan pakaian bermerek dengan harga yang sangat terjangkau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat datang ke pasar malam selama hari raya, rasanya kurang lengkap tanpa mampir ke stan baju bekas impor. Kalau beruntung, bisa menemukan pakaian bermerek dengan harga murah. Sensasinya luar biasa saat menggali-gali baju di sini," kata Adi Wirawan (24), salah seorang pengunjung kepada detikBali pada Sabtu (5/8/2023).

Pengunjung lain, I Wayan Sadra (60) menjelaskan selama Hari Raya Galungan dan Kuningan, pasar malam di Lapangan Pergung selalu menjadi tujuan utama, terutama bagi mereka yang mencari pakaian bekas. "Mayoritas warga di Jembrana adalah petani, jadi baju bekas sangat dibutuhkan, terutama untuk digunakan saat bekerja di sawah. Mereka lebih suka membeli baju bekas daripada baju baru," paparnya.

ADVERTISEMENT

Penjual baju bekas impor, Akmal Pamungkas mengungkapkan walaupun ada larangan penjualan pakaian impor, para penjual tetap melanjutkan aktivitasnya. Sebab, pekerjaan tersebut satu-satunya mata pencaharian mereka.

"Memang penjual baju bekas di Tabanan kemarin yang dikenal dengan Pasar Kodok itu sempat tutup, tapi sekarang sudah kembali normal," kata Akmal.

Akmal mengatakan setiap perayaan Galungan dan Kuningan selalu membuka stan di Lapangan Pergung untuk menjual baju bekas impor. Perayaan Galungan dan Kuningan tahun ini adalah kedua kalinya ia membuka stan baju bekas di Jembrana.

"Alhamdulilah penjualan memenuhi target kami," tandasnya.




(nor/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads