Pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan di Kabupaten Jembrana menjadi pusat perikanan Bali bertaraf internasional diklaim dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Pembangunan megaproyek senilai Rp 891 miliar itu juga disebut akan menyerap sekitar 55 ribu tenaga kerja.
Kepala Dinas Perhubungan Kelautan dan Perikanan Jembrana I Ketut Wardana Naya mengungkapkan sektor perikanan merupakan salah satu sumber PAD Jembrana. Namun, target pendapatan sebesar Rp 1,8 miliar selama setahun belum pernah tercapai. Ia optimistis target tersebut tercapai jika proyek renovasi PPN Pengambengan rampung.
"Kami optimistis bisa mencapai target tersebut bahkan melebihi. Jumlah kapal yang beroperasi dan hasil tangkapan akan lebih banyak, sehingga retribusi yang masuk diharapkan meningkat," ungkap Wardana kepada detikBali, Kamis (3/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wardana menjelaskan peningkatan status pelabuhan perikanan ini diinisiasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. "Meskipun dalam rencana pembangunannya kami tidak terlibat sepenuhnya dari segi perencanaan dan anggaran, dampak setelah pembangunan akan dirasakan oleh pemerintah daerah dan masyarakat Jembrana," jelas Wardana.
Selain mendongkrak PAD Jembrana, ia menyebut pembangunan pelabuhan perikanan di Pengambengan akan menyerap hingga 55 ribu tenaga kerja. Produksi ikan yang awalnya hanya 12 ribu ton juga diproyeksi meningkat menjadi 80 ribu ton dengan nilai produksi mencapai Rp 3,2 triliun.
Menurut Wardana, proyek pengembangan pelabuhan perikanan tersebut telah dimulai dengan penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal). "Target selesai pembangunan dan beroperasi paling lambat tahun 2024 mendatang," tandas Wardana.
Renovasi PPN Pengambengan menjadi pelabuhan perikanan internasional tidak menggunakan lahan darat, melainkan reklamasi. Kabupaten Jembrana dipilih menjadi pusat perikanan internasional karena lokasinya dianggap strategis karena dekat dengan Surabaya dan menyambung Laut Banda.
"Di sini (PPN Pengambengan) wilayah perairan punya potensi ikan sangat besar, mulai dari ikan tuna, ikan lemuru, serta ikan pelagis lainnya, jadi sangat strategis," ungkap Direktur Kepelabuhanan DJPT (Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap) Tri Aris Wibowo saat meninjau PPN Pengambengan, 23 Januari lalu.
(iws/gsp)