Volume sampah di Tabanan meningkat 10 hingga 15 persen saat Hari Raya Galungan. Peningkatan tersebut didasarkan volume sampah yang masuk ke TPA Mandung di Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, yang berkisar antara seratus hingga 110 ton per hari.
"Berkisar antara 10-15 persen dan itu pun di wilayah kota saja," jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan I Gusti Putu Ekayana, Kamis (3/8/2023).
Meski demikian ia mengeklaim peningkatan volume tersebut belum terhitung signifikan. Sebab, sebagian besar penduduk di wilayah Kecamatan Tabanan berhari raya di kampung halamannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain di Kecamatan Tabanan ia menyebut peningkatan volume sampah juga terjadi di Kecamatan Kediri. Tempat yang paling tinggi produksi sampahnya adalah pasar umum.
Ekayana mengatakan potensi terjadinya peningkatan volume sampah ini telah diperhitungkan. Sehingga, DLH mengatur ulang jadwal pengangkutan sampah.
Pengaturan ulang jadwal pengangkutan sampah ini khusus pada beberapa ruas jalan tertentu yang selama ini rawan terjadi penumpukan sampah. Utamanya, pada titik-titik yang padat penduduk.
Selain jadwal pengangkutan, pengaturan ekstra mengenai petugas kebersihan juga dilakukan. Petugas pengangkut sampah tetap bekerja saat hari raya Galungan dengan pengaturan sif.
Dengan demikian, petugas yang bekerja di saat hari raya masih bisa melakukan persembahyangan Galungan. "Hanya di titik tertentu yang berlaku dua sif. Itu pun sifatnya tentatif," jelas Ekayana.
Pun demikian dengan belasan kendaraan yang akan dipakai untuk mengangkut sampah yang diprediksi meningkat volumenya.
Belasan kendaraan yang rata-rata sudah relatif uzur dari sisi usia itu sudah disiapkan termasuk menjalani perawatan mesin kurang dari sepekan lalu.
Di luar itu, pihaknya juga sudah memastikan TPA Mandung dalam kondisi siap dan tidak sampai menimbulkan antrean kendaraan pengangkut sampah.
Meski ia tidak memungkiri kondisi ini sangat bergantung pada kondisi alat berat yang sejatinya dari sisi usia sudah tidak bisa maksimal bekerja.
Sampah di Badung
Volume sampah di Kabupaten Badung di momen Galungan Rabu (3/8/2023), tercatat mengalami lonjakan dari hari biasa. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung mencatat jumlah sampah yang masuk ke sejumlah tempat pengolahan sampah pernah mencapai 200 ton lebih.
Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Limbah B3 DLHK Badung Anak Agung Gede Agung Dalem mengakui sejumlah tempat pengolahan sampah di Badung, baik TPST Samtaku dan Mengwitani mendapat kiriman sampah lebih dari 150 ton dalam sehari.
"Sampah pernah mencapai 209 ton saat Senin (31/7/2023) lalu. Itu sebelum hari raya atau jelang persiapan Galungan," kata Agung Dalem, Kamis.
"Kalau saat Galungan saja pada Rabu lalu tercatat 171 ton sampah. Jumlah ini gabungan dari penanganan dinas maupun jasa angkut sampah lainnya. Untuk penanganan sampah ekstra saat Galungan sebetulnya sudah sejak Senin lalu," sambung Agung.
Meski tergolong meningkat dari hari normal atau biasa yang rata-rata 80 ton sehari, Agung Dalem mengakui sampah saat hari H Galungan menurun dibandingkan Senin lalu.
"Kalau sampah yang masuk ke TPA mulai Senin lalu sampai hari ini terbilang menurun. Sebab saat Senin lalu sebelum Galungan sampah yang kami terima 209 ton. Sehari setelahnya 190 ton, malah saat Galungan hanya 171 ton, mungkin karena persiapan jelang hari raya," katanya.
Selain itu, peningkatan volume sampah saat Hari Raya Galungan tergolong fenomena rutin. Sebab adanya peningkatan aktivitas masyarakat adat dan sejumlah upacara digelar di masing-masing desa menyebabkan sampah meningkat.
Bahkan itu terjadi di daerah pemukiman yang mayoritas merupakan penduduk asli Badung kawasan tengah hingga utara. Sementara di wilayah pemukiman yang memiliki banyak penduduk pendatang seperti kawasan Badung selatan cenderung berkurang.
"Itu juga ada pengaruh sesuai pengamatan kami. Ada pergerakan penduduk pendatang Badung yang sedang Pulkam (pulang kampung). Yang mana arus balik nanti (Kamis) malam," pungkas pejabat asal Klungkung ini.
(hsa/nor)