Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres) 2024 dari PDI-P menegaskan komitmennya dalam mendukung kesetaraan gender. Kali ini, Ganjar menunjukkan optimisme bahwa kaum santriwati bisa menyongsong Indonesia Emas 2045.
"Bagaimana kemudian dia harus mendorong dirinya sebagai perempuan muda yang akan nanti berada di masyarakat, dia tidak mau kalah juga sama laki-laki. Jadi kesetaraannya bagus," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Rabu (2/8/2023).
Hal itu dikatakan Ganjar usai berdialog bersama sejumlah santriwati dalam Seminar Nasional Mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan tema 'Transformasi dan Penguatan Pendidikan Karakter di Pesantren dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045'. Adapun acara tersebut dihelat di GOR Mbah Muqoyim Buntet Pesantren, Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar), Selasa (1/8) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ganjar mengungkapkan ilmu agama dan spiritualitas santriwati Indonesia patut diacungi jempol. Terlebih karena mereka belajar dari romo kiai dan ulama-ulama yang selalu mengajarkan konsep Islam rahmatan lil alamin dalam bingkai toleransi antarumat beragama.
Lebih lanjut, Ganjar juga tidak meragukan kualitas dan intelektualitas santriwati. Sebab menurutnya, kini sudah banyak pondok pesantren yang menawarkan pendidikan teknologi informasi berbasis digital dengan segala prestasinya.
"Saya menemukan suasana kebatinan yang optimis dari anak-anak Indonesia, dari pondok pesantren yang tidak kalah juga dengan pengetahuan masyarakat yang ada di luar. Dia mengerti persis apa yang dilakukan," imbuhnya.
Dengan bekal keyakinan tersebut, Ganjar menekankan pentingnya pendidikan kepada ribuan santri/santriwati yang hadir. Apalagi, tambah Ganjar, pemerintah saat ini sedang gencar mendukung kemudahan akses pendidikan lewat berbagai program beasiswa.
"Tinggal kita bagaimana kita memberikan akses itu. Maka saya ceritakan bagaimana kemudahan akses pendidikan, jaminan pendidikan oleh pemerintah, dan kemudian jangan ada pungli di sekolahan. Ini membangun integritas yang ada," terangnya.
Pada kesempatan itu, Ganjar juga mengajak seluruh santriwati di Indonesia untuk tekun belajar dan meraih pendidikan setinggi-tingginya, dengan didukung karakter yang kuat. Hal ini guna menjadikan santriwati sebagai generasi unggul yang mampu mendorong perwujudan Indonesia Emas.
"Ini penyelenggaranya (acara seminar) pondok pesantren, pesantren sangat peduli sama pendidikan. Ini harus ketemu, menjadi suatu kebijakan, dan kita tinggal melaksanakan. Mereka punya kesadaran kok bonus demografi yang harus dirubah menjadi deviden agar bisa mendapat keuntungan di Indonesia," katanya.
Sebagai infomasi, kepedulian Ganjar terhadap kesetaraan gender tercermin selama dua periode kepemimpinannya sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng). Hal ini terbukti dari penurunan Indeks Ketimpangan Gender (IKG) di Jateng.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, angka IKG di Jateng tahun 2022 mencapai 0,371 atau turun 0,006 poin dibandingkan 2021 yang mencapai 0,377. Adapun angka IKG Jateng ini telah konsisten menunjukkan penurunan sejak tahun 2018.
(ega/ega)