Superman Is Dead (SID) menyayangkan batalnya konser mereka di De Tjolomadoe, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Konser musik yang bertajuk "Don't Stop Take Your Dream" ini seharusnya digelar pada Sabtu lalu (22/7/2023).
"Kami sungguh sangat menyayangkan kejadian ini, semoga kami bisa segera kembali ke sini dan bertemu kawan-kawan semua dan harapan kami agar proses administrasi serta proses hukum berkenaan dengan acara semalam dapat diselesaikan dengan seadil-adilnya," ujar SID melalui unggahan akun Instagram resmi mereka @sid_official, Minggu (23/7/2023).
SID membeberkan kronologi batalnya konser tersebut. Salah satu tim band rock tersebut tiba di Solo pada pukul 11.00 WIB. Tim tersebut langsung meluncur ke Karanganyar untuk memeriksa sound system.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat tim SID belum selesai melakukan pengecekan sound system, pada pukul 12.30 WIB, sound system dimatikan karena belum adanya penyelesaian pembayaran dari penyelenggara konser tersebut. Namun, tim SID masih menunggu di tempat konser.
Manajer SID berupaya berkomunikasi dengan kedua belah pihak. Hal ini pun dilakukan melalui pesan WhatsApp. "Namun, tidak ada kesepakatan dari keduanya," terang SID.
SID kemudian berusaha meminta bantuan kepada sejumlah pihak untuk membantu mediasi tersebut. "Kami merasa sayang sekali kalau sampai acara ini gagal saat kami dan band-band lain sudah tiba dan siap tampil," ungkap SID.
Tim SID masih berada di lokasi konser hingga pukul 16.15 WIB. Namun, sound system tetap dimatikan.
Tim SID kembali ke hotel sambil menunggu kepastian konser tersebut. Sayangnya, saat mengecek melalui media sosial, tim SID mendapatkan informasi konser tersebut batal.
detikBali berupaya meminta konfirmasi atas informasi tersebut pada SID dengan bertanya langsung ke akun Instagram resmi mereka @sid_official. Namun, hingga berita ini terbit, akun tersebut tidak kunjung merespons pesan tersebut.
Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra mengatakan, gagalnya konser tersebut karena event organizer (EO) belum menyelesaikan kewajibannya dengan pihak vendor sound system. Akibatnya, penonton yang sudah terlanjur datang dan membeli tiket mengamuk dengan merusak sejumlah fasilitas di venue konser.
"Ternyata dari EO masih belum menyelesaikan kewajiban dia ke salah satu vendor yakni sound system, dan beberapa vendor lainnya. Dari interogasi awal kami, sekira Rp 120 juta," kata Jerrold Sabtu (22/7/2023), seperti dikutip dari detikJateng.
(gsp/gsp)