Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar mengumpulkan 84 kepala sekolah (kepsek) SMP negeri dan swasta di Denpasar. Ini menindaklanjuti geng pelajar Bajing Kids yang belakangan viral.
Kepala Disdikpora Kota Denpasar Anak Agung Gede Wiratama menjelaskan pertemuan tersebut membicarakan antisipasi tumbuhnya geng pelajar baru semacam Bajing Kids.
"Tadi sudah kami tekankan ke kepala sekolah agar mengantisipasi tumbuhnya Bajing Kids lain dan tidak hanya diserahkan ke guru BK saja," katanya, ketika dihubungi pada Senin (24/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pencegahan terkait kenakalan remaja tak bisa sepenuhnya diserahkan kepada Guru BK, sebab kebanyakan kenakalan remaja terjadi di luar sekolah.
Maka, peran dan komunikasi antara kepsek dengan orang tua siswa melalui wali kelas di sekolah.
"Agar sekolah lebih intens berkomunikasi dengan orang tua karena di sekolah kan hanya tujuh jam dan sisa 17 jamnya ada di rumah. Jadi, orang tua harus juga ikut membantu mengawasi anak-anaknya," ujar Wiratama.
Selain itu, antisipasi lainnya yang ditekankan Wiratama dalam pertemuan tersebut. Yakni, sekolah diminta mengundang Babinsa atau Bhabinkamtibmas untuk memberikan pengarahan dalam apel di sekolah minimal sebulan sekali.
"Kami dari Dinas juga mungkin akan turun pada Senin depan. Nanti kami akan pilih sekolah mana yang akan kami datangi," ungkapnya.
Di sisi lain, Wiratama menjelaskan, siswa yang terlibat dalam Bajing Kids sebelumnya telah diberikan sanksi dengan menandatangani surat pernyataan bermaterai Rp 10 ribu bersama dengan orang tuanya.
"Jikalau nanti dia mengulangi lagi (aksinya), terpaksa kami sesuaikan dengan tartib (tata tertib) yang berlaku di sekolah. Sekolah kan memiliki tatib masing-masing," papar Wiratama.
(hsa/nor)