Pelebon Permaisuri Raja Gianyar Terakhir, Bade Tumpang 9 Diarak ke Setra Beng

Pelebon Permaisuri Raja Gianyar Terakhir, Bade Tumpang 9 Diarak ke Setra Beng

Putu Krista - detikBali
Senin, 24 Jul 2023 10:05 WIB
Keluarga besar Puri Agung Gianyar menggelar pelebon untuk Ida Anak Agung Istri Sri Mas yang merupakan permaisuri Raja Gianyar terakhir Anak Agung Gede Oka, Senin (24/7/2023). (Putu Krista/detikBali)
Keluarga besar Puri Agung Gianyar menggelar pelebon untuk Ida Anak Agung Istri Sri Mas yang merupakan permaisuri Raja Gianyar terakhir Anak Agung Gede Oka, Senin (24/7/2023). (Putu Krista/detikBali)
Gianyar -

Keluarga besar Puri Agung Gianyar menggelar pelebon atau upacara penghormatan terakhir untuk Ida Anak Agung Istri Sri Mas yang merupakan permaisuri Raja Gianyar terakhir Anak Agung Gede Oka, Senin (24/7/2023). Prosesi pelebon berlangsung sederhana meski tetap kental dengan tradisi puri.

Ketua Panitia Karya Pelebon Anak Agung Gde Alit Asmara mengungkapkan prosesi pelebon Agung Istri dilaksanakan secara madyaning utama (tingkatan menengah yang utama). Menurutnya, upacara untuk Agung Istri tidak melebihi tingkatan upacara untuk raja sesuai tradisi keluarga puri.

"Tetap menggunakan bade tumpang (sarana pengusung jenazah bertingkat) sembilan dengan lembu putih, ciri khas keluarga Puri Agung Gianyar," imbuh Alit Asmara yang juga Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Gianyar itu, Senin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alit Asmara menjelaskan prosesi pelebon Agung Istri telah melalui sejumlah tahapan berdasarkan tradisi puri. Mulai dari prosesi nyiramin, melelet, hingga munggah ring tumpang salu pada Senin (17/7/2023). "Hari ini adalah hari paling baik, yakni disebut dengan Soma Umanis Sungsang. Maka kami gelar puncak upacara hari ini," kata Alit Asmara.

ADVERTISEMENT

Ida Anak Agung Istri Sri Mas meninggal dunia pada yakni 91 tahun, Kamis (13/7/2023). Istri dari Raja Gianyar terakhir, Anak Agung Gde Oka, itu meninggal karena sakit setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Sanjiwani Gianyar.

Pantauan detikBali, puncak pelebon telah dimulai dari pukul 08.00 Wita. Sarana bade dan lembu juga telah bersiap di sisi barat puri atau depan Alun-alun Gianyar. Iring-iringan bade dan lembu itu selanjutnya diarak menuju kuburan atau Setra Beng. Di sanalah prosesi pembakaran dilangsungkan.

Upacara dipimpin oleh Ida Pedanda Gede dari Griya Pitamaha Siangan, Ida Pedanda Gede Kuluan dari Griya kemenuh, Ida Pedanda Gede Giri Nanda Sandi, Ida Pedanda Griya Hyang Api, dan Ida Pedanda Gede Ngurah Bun Kineten Griya Tegeh Kawan Batuan. Upacara pelebon disokong oleh 16 puri se-Bali yang merupakan trah Ida Dewa Agung Manggis.

Kapolsek Kota Gianyar Kompol I Gede Sudyatmaja mengatakan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi pelebon dilakukan untuk kelancaran prosesi tersebut. Adapun kendaraan dari arah timur (Klungkung-Bangli) dialihkan ke Simpang Payal atau Simpang Pasdalem, yakni dari timur lapangan ke arah kiri.

Sedangkan, kendaraan dari arah barat (Denpasar-Ubud) dialihkan ke Simpang RS Sanjiwani dan Jalan Kesatrian. "Jalur dari Puri ke arah Setra Beng ditutup selama prosesi upacara, masyarakat harap maklum," kata Sudyatmaja.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads