I Putu Agus Restu Astika Putra (18), peraih medali emas dalam ajang Japan Design & Invention Expo 2023 (JDIE) di Tokyo, Jepang, berbagi pengalaman berkesan selama berada di Negeri Sakura. Restu yang pergi sendirian ke Jepang berhasil mengatasi berbagai kendala dan keterbatasan biaya.
Restu mengungkapkan awal-awal berada di Jepang memang sulit. Namun, ketika cerita tentang dirinya viral di media sosial (medsos), mendadak banyak yang menghubungi dan menawarkan bantuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Restu juga mendapat bantuan teman satu tim dari Indonesia. Dia menawarkan untuk menginap di hotel sebelum pulang ke Indonesia.
"Astungkara (syukurlah) Restu tidak perlu menginap di bandara untuk malam terakhir di Jepang. Teman satu tim mengajak Restu untuk menginap di hotelnya sebelum pulang. Banyak juga yang menghubungi dan menawarkan bantuan," ungkap Restu saat dihubungi detikBali, Selasa (11/7/2023).
Restu menyebut berangkat ke Indonesia hari ini dan diperkirakan akan tiba di Bali pada Kamis (13/7/2023). "Astungkara perjalanan lancar sampai di rumah, mohon doanya," ujar Restu.
Restu juga berbagi pengalaman saat bertanding melawan peserta dari 25 negara lain yang ikut dalam kompetisi tersebut. Ia harus berjalan kaki dari hotel kapsul ke lokasi lomba demi menghemat uang. Restu juga menyimpan foto Google Maps sebagai acuan perjalanan karena jarang mendapatkan akses WiFi di Jepang.
"Kalau menggunakan kereta akan mengeluarkan biaya lebih," ungkap siswa kelas XII SMAN 2 Negara itu.
Lima malam di Negeri Sakura ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi Restu. Meskipun menghadapi keterbatasan biaya, semangatnya tetap tak tergoyahkan untuk meraih hasil yang maksimal. Restu bahkan menjadi yang terbaik dalam ajang internasional tersebut.
"Bagi Restu, fokusnya adalah menunjukkan yang terbaik. Hasil yang didapatkan merupakan bonus," ujar Restu.
Setelah kabar Restu meraih medali emas di JDIE Tokyo 2023 menyebar, beberapa tokoh terkemuka langsung menghubunginya, termasuk Bupati Jembrana, I Nengah Tamba. Dalam video yang diunggah oleh Bupati Tamba, terlihat dia menanyakan lokasi Restu saat ini dan berencana untuk mengundangnya setelah Restu tiba di Bali.
"Setelah meraih medali emas, Restu sempat dihubungi oleh Bapak Bupati, dan diundang untuk bertemu setelah tiba di Jembrana," beber Restu.
Diberitakan sebelumnya, Restu berangkat ke Negeri Sakura menggunakan dana pribadi, tanpa tanggungan dari sekolah maupun pemerintah. Saat dihubungi detikBali, Minggu (9/7/2023), Restu mengaku harus berpindah-pindah tempat menginap selama di Jepang. Ia memutuskan pulang ke Indonesia pada 11 Juli mendatang agar mendapat harga tiket yang lebih terjangkau.
"Saya masih berada di Jepang karena ingin menghemat biaya, jadi saya memilih tiket pulang yang murah saja," kata Restu.
"Saya juga harus berpindah-pindah tempat menginap, mencari hotel kapsul murah yang tersedia," imbuhnya.
Tak hanya itu, Restu juga harus menghemat biaya makan untuk bertahan di Jepang. Ia dituntut memutar otak agar bisa makan dengan harga yang terjangkau. Selain itu, Restu memanfaatkan jaringan Wifi gratis untuk berkomunikasi dengan keluarganya di Jembrana.
"Saya harus menghemat makanan agar bisa pulang," imbuh Restu.
Kepala Sekolah SMAN 2 Negara Wayan Sudiarta tak menampik siswanya berangkat ke Jepang dengan biaya pribadi. Menurutnya, sekolahnya tidak memiliki anggaran untuk mendukung siswanya dalam perjalanan mengikuti ajang internasional.
"Kami sangat mengapresiasi prestasi anak didik kami. Karena keterbatasan di sekolah, kami berencana untuk mengganti seluruh biaya transportasi. Namun, untuk biaya lainnya, kami masih belum dapat melakukannya," kata Sudirta.
Sudirta menuturkan Restu memang siswa berprestasi. Ia kerap menjadi juara sejak masih duduk di bangku SMP. "Restu memang memiliki prestasi yang luar biasa. Sebelumnya, saat masih di SMP, ia juga ikut dalam ajang internasional di China. Kami sangat mengapresiasi prestasinya," ujar Sudiarta.
(hsa/hsa)