10 Jalur Gunung Agung Ditutup, Pemandu: Yang Mau Mendaki, Tetap Dilayani

Karangasem

10 Jalur Gunung Agung Ditutup, Pemandu: Yang Mau Mendaki, Tetap Dilayani

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Senin, 26 Jun 2023 17:28 WIB
gunung tertinggi di Bali
Pemandu Gunung Agung resmi menutup 10 jalur pendakian. Penutupan bersifat menyesuaikan, yang berarti tetap melayani mereka yang ingin mendaki. (Agung Wijaya/d'Traveler).
Karangasem -

Pemandu resmi menutup 10 jalur pendakian ke Gunung Agung. Namun, penutupan akan menyesuaikan kebutuhan. Artinya, mereka yang ingin mendaki akan tetap dilayani.

Koordinator Pendakian Gunung Agung Jalur Edelweis Jro Mangku Komang Kayun menyebut penutupan bersifat menyesuaikan yang dimaksudnya sembari menunggu peraturan daerah (perda) atau peraturan gubernur (pergub) terkait pelarangan ke gunung yang merupakan kawasan suci.

Kayun mengatakan pendakian ditutup sejak Minggu (25/6/2023). Penutupan berdasarkan kesepakatan dari 46 pemandu yang ada di Jalur Edelweis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Intinya, kami mengikuti surat edaran yang sudah diterbitkan. Namun, penutupannya akan menyesuaikan. Artinya, jika ada yang ingin melakukan pendakian, tetap kami layani, tetapi harus mengikuti aturan ketat yang kami berikan," ujarnya, Senin (26/6/2023).

Koordinator Pendakian Gunung Agung Jalur Pasar Agung sekaligus Sekretaris Forum Pendakian Gunung Agung I Wayan Widi Yasa menuturkan Jalur Edelweis menjadi jalur pendakian terakhir yang ditutup pemandu.

ADVERTISEMENT

"Jadi, jalur pendakian ke Gunung Agung ada sebanyak 10 jalur yang terdaftar dan semuanya sudah ditutup saat ini, namun tetap bahasanya menyesuaikan sampai perda atau pergubnya terbit," imbuh Widi Yasa.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Karangasem I Wayan Purna menjelaskan penutupan pendakian ke Gunung Agung masih menunggu regulasi dari provinsi. Sebab, penutupan menjadi kewenangan provinsi.

"Terkait jalur pendakian yang saat ini ditutup oleh masing-masing pemandu itu berdasarkan kesepakatan mereka. Sebab, regulasi penutupan pendakian sampai saat ini masih menunggu regulasi dari provinsi," kata Purna.

Yang pasti, ia melanjutkan, penutupan Gunung Agung nantinya tidak akan merugikan para pemandu yang selama ini menggantungkan hidup dari aktivitas pendakian. Sebab, para pemandu akan dikontrak oleh pemprov sebagai pengawas.

Artinya, Purna menegaskan, seluruh pemandu terhitung bekerja mengawasi. "Mereka akan dijadikan pengawas, karena tidak semua aktivitas akan dilarang. Untuk keperluan sembahyang dan penelitian masih dibolehkan. Itulah yang akan diawasi agar tidak sembarangan," tandasnya.




(BIR/BIR)

Hide Ads