Apakah Boleh Puasa Dzulhijjah Sekaligus Puasa Senin Kamis?

Apakah Boleh Puasa Dzulhijjah Sekaligus Puasa Senin Kamis?

Hanna Patricia M. Lubis - detikBali
Jumat, 23 Jun 2023 22:30 WIB
Ilustrasi Buka Puasa
Ilustrasi puasa. Foto: Shutterstock
Denpasar -

Umat Islam dianjurkan untuk mengerjakan puasa sunnah Dzulhijjah selama sembilan hari. sesuai dengan hasil sidang isbat penentuan 1 Dzulhijjah 1444 H, pada 2023 ini umat Islam dapat menunaikan puasa Dzulhijjah mulai 20-28 Juni 2023.

Puasa Dzulhijjah dianjurkan untuk ditunaikan supaya mendapat keutamaan yang berlimpah jelang Idul Adha.

Lantas, apakah boleh menunaikan puasa Dzulhijjah berbarengan dengan puasa Senin Kamis? yuk simak informasi selengkapnya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apakah Boleh Berpuasa Dzulhijjah Sekaligus Puasa Senin Kamis?

Dilansir dari laman resmi Kementerian Agama dan NU, hukum berpuasa hari Senin Kamis bersamaan dengan puasa Dzulhijjah adalah sah. Bahkan, berpuasa hari Senin dan Kamis sangat dianjurkan walaupun di bulan Dzulhijjah.

ADVERTISEMENT

Berpuasa pada hari Senin dan Kamis tidak dibatasi dengan bulan tertentu kecuali di Bulan Ramadhan. Menurut para ulama menggabungkan puasa Dzulhijjah dan puasa Senin dan Kamis adalah boleh.

Misal, ketika ingin berpuasa di hari pertama pada bulan Dzulhijjah dan ternyata berbarengan dengan hari Senin, maka tetap boleh menggabungkan puasa Dzulhijjah dengan puasa Senin.

Hal ini didasarkan dengan pendapat ulama Imam Ramli yang menuturkan dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin, serta dikuatkan oleh fatwa ulama dalam kitab I'anatut Thalibin, yang artinya "seseorang itu mendapatkan pahala puasa sunah baik diniati (puasa sunnah seperti Asyura) maupun tidak.
Berikut Ibarotnya:

وفي الكردي ما نصه في الأسنى ونحوه الخطيب الشربيني والجمال و الرملي الصوم في الأيام المتأكد صومها منصرف إليها بل لو نوى به غيرها حصلت إلخ زاد في الإيعاب ومن ثم أفتى البارزي بأنه لو صام فيه قضاء أو نحوه حصلا نواه معه أو لا. وذكر غيره أن مثل ذلك ما لو اتفق في يوم راتبان كعرفة يوم الخميس. إه


Artinya: "Dalam kitabnya Syekh al-Kurdi disebutkan, dalam kitab al-Asna al-Mathalib demikian pula Syekh Khatib al-Syarbini dan Syekh al-Jamal al-Ramli, berpuasa di hari-hari yang dianjurkan untuk berpuasa (seperti puasa Arafah) secara otomatis tertuju pada hari-hari tersebut, bahkan apabila seseorang berniat puasa beserta niat puasa lainnya, maka pahala keduanya berhasil didapatkan. Dalam kitab al-I'ab ditambahkan, dari kesimpulan tersebut, Syekh al-Barizi berfatwa bahwa apabila seseorang berpuasa qadha (Ramadhan) atau lainnya di hari-hari yang dianjurkan berpuasa, maka pahala keduanya bisa didapat, baik disertai niat berpuasa sunnah atau tidak. Ulama lain menyebutkan, demikian pula apabila bertepatan bagi seseorang dalam satu hari dua puasa rutin, seperti puasa hari Arafah dan puasa hari Kamis". (Lihat Syaikh Abu Bakr bin Syatha, Hasyiyah I'anatuth Thalibin, Maktabah As-Salam, juz 2, halaman 336-337).

Niat Puasa Dzulhijjah Berbarengan dengan Puasa Senin Kamis

Jika ingin menggabungkan kedua puasa Senin dan Kamis dengan Puasa Dzulhijjah, berikut bacaan niat yang dapat dilafalkan

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاِثْنَيْنِ (أَوْ يَوْمِ الْخَمِيْسِ) وَشَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: "Nawaitu shauma yaumil istnaini (aw yaumil khamis) wa syahri dzilhijjah sunnatan lillaahi ta'ala"
Artinya: Saya niat puasa pada hari Senin (hari Kamis) dan puasa bulan Dzulhijjah, sunnah karena Allah.

Nah, itu dia penjelasan mengenai puasa Senin dan Kamis berbarengan dengan puasa Dzulhijjah. Semoga membantu dan Bermanfaat ya, Detikers!

Artikel ini ditulis oleh Hanna Patricia M. Lubis peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Hide Ads