Merebaknya kasus rabies di Bali membuat masyarakat Karangasem menjadi lebih waspada. Mereka berbondong-bondong membawa anjing peliharaan ke Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) untuk divaksin rabies.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (Distan) Kabupaten Karangasem I Nyoman Siki Ngurah mengatakan sejak sebulan terakhir masyarakat yang mempunyai hewan peliharaan terutama anjing sangat antusias datang ke Puskeswan.
"Saat ini dalam sehari ada sekitar 30-50 yang melakukan vaksinasi anjing ke Puskeswan, sebelumnya sangat minim paling hanya satu atau dua saja dalam sehari bahkan kadang tidak ada," kata Siki Ngurah, Rabu (21/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siki Ngurah menyebut antusiasme warga itu menunjukkan tingkat kesadaran terhadap bahaya rabies sudah tinggi. Karena itu, dia berharap kasus rabies bisa semakin ditekan.
"Saya harap semakin banyak masyarakat yang sadar terkait hal tersebut dan mau melakukan vaksinasi secara mandiri dengan datang langsung ke Puskeswan. Karena pasti akan kami layani dengan baik selama stok vaksin masih memadai," kata Siki Ngurah.
Selain masyarakat yang datang langsung ke Puskeswan, Distan juga menyasar anjing-anjing liar untuk divaksin.
"Kami akan terus gencarkan vaksinasi terhadap anjing agar kasus rabies di Karangasem dapat diminimalisasi. Kami juga terus berkoordinasi dengan Provinsi untuk terus dapat pasokan vaksin sehingga seluruh anjing yang ada di Kabupaten Karangasem dapat tervaksinasi seluruhnya," kata Siki Ngurah.
Sejak Januari hingga pertengahan Juni 2023 jumlah kasus gigitan anjing di Kabupaten Karangasem mencapai 539 kasus yang tersebar di seluruh kecamatan. Sebanyak 56 kasus positif rabies.
(hsa/hsa)