2 Remaja Pemanjat GWS Minta Maaf, Pemkab: Kami Pertimbangkan

Tabanan

2 Remaja Pemanjat GWS Minta Maaf, Pemkab: Kami Pertimbangkan

Chairul Amri Simabur - detikBali
Selasa, 20 Jun 2023 20:51 WIB
Patung dan panggung terbuka Garuda Wisnu Serasi (GWS) di Taman Bung Karno.
Patung dan panggung terbuka Garuda Wisnu Serasi (GWS) di Taman Bung Karno. (Chairul Amri Simabur/detikBali).
Tabanan -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan mempertimbangkan permintaan maaf terbuka dua orang yang memanjat patung Garuda Wisnu Serasi (GWS). Keduanya viral di media sosial (medsos) setelah melakukan aksi koboi tersebut.

Sebab, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Tabanan I Gusti Putu Winiantara mengungkap kedua orang itu masih remaja. Yakni, berusia 14 tahun dan 13 tahun.

Identitas pemanjat patung GWS, sambung dia, juga sudah diketahui oleh Satpol PP. "Dari Tabanan semua (pelakunya). Kalau tidak salah, satunya berusia 14 tahun, lainnya 13 tahun. Kami masih mempertimbangkan (permintaan maaf)," ujarnya, Selasa (20/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menuturkan Satpol PP dan prajuru Desa Adat Kota Tabanan sudah mendatangi rumah kedua remaja tersebut. Namun, belum diketahui motif keduanya memanjat patung GWS. "Mungkin, namanya anak-anak muda, iseng ingin nongkrong," lanjutnya.

Terlepas dari itu, Pemkab Tabanan, kata Winiantara, menjadikan kejadian ini sebagai bahan evaluasi terkait pengawasan fasilitas publik. Salah satunya berkoordinasi dengan Desa Adat Kota Tabanan yang menjadi lokasi keberadaan Taman Bung Karno untuk ikut mengawasi.

ADVERTISEMENT

"Termasuk untuk membina anak-anak yang memanjat GWS. Desa Adat Kota Tabanan ikut membina, termasuk juga keluarganya," jelasnya.

Sebelumnya, dua remaja nongkrong di atas patung GWS. Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya yang melihat aksi itu di medsos ikut geram. Ia pun segera menginstruksikan rapat khusus untuk membahas insiden tersebut, melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD).

Hasil rapat tersebut, antara lain mengevaluasi pengawasan di sekitar patung dan panggung terbuka GWS. Salah satu upayanya, Satpol PP akan bekerja sama dengan prajuru Desa Adat Kota Tabanan.

Selain itu, UPTD Taman Budaya di bawah Dinas Kebudayaan berencana menambah kamera pengawas atau CCTV untuk memudahkan pengawasan.




(BIR/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads