Anjing Milik Warga di Jembrana Mengamuk, Bunuh Kucing-Ayam

Anjing Milik Warga di Jembrana Mengamuk, Bunuh Kucing-Ayam

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Selasa, 20 Jun 2023 11:01 WIB
Seekor anjing milik warga di Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, menyerang sejumlah hewan peliharaan warga secara tiba-tiba.
Foto: Petugas membunuh anjing yang mengamuk di Pohsanten, Mendoyo, Jembrana, Senin (19/6/2023) malam. (Istimewa)
Jembrana -

Seekor anjing milik warga di Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, menyerang sejumlah hewan peliharaan warga secara tiba-tiba, Senin (19/6/2023) malam. Anjing tersebut kemudian dibunuh oleh petugas untuk mencegah agar tidak sampai menyerang warga.

Anjing yang mengamuk itu milik warga setempat bernama Ni Putu Partini (28). Dia menjelaskan anjing berubah perilaku sejak dua hari lalu. Saat itu, tiba-tiba menyerang anjing, kucing, dan ayam tetangga.

"Anjing ini tidak pernah keluar rumah, tetapi tiba-tiba galak, dan sudah membunuh seekor kucing dan ayam milik saya," ungkap Partini dikonfirmasi detikBali, Selasa (20/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Partini juga menjelaskan pada Senin pagi anjingnya sempat mengejar dan hendak menggigit warga. Beruntung, anjing tersebut hanya berhasil menggigit ban belakang sepeda motor.

Selanjutnya, warga memukul anjing tersebut. Lantaran perilaku yang makin meresahkan, akhirnya pada Senin malam petugas melakukan eliminasi atau membunuh anjing tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kemarin saya sampai tidak berani keluar rumah karena anjing sudah tidak terkontrol, jadi saya hubungi kepala lingkungan untuk meminta bantuan mengeliminasi agar tidak ada korban yang tergigit," papar Partini.

Partini juga menambahkan di lingkungan sekitar rumahnya itu memang banyak anjing liar yang berkeliaran. Bahkan anjing di wilayahnya itu sangat agresif dan sering mengejar sepeda motor saat melintas.

"Anjing saya memang belum pernah divaksin rabies. Saya dapat anjing ini di Denpasar tiga tahun yang lalu," terang Partini.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet (Kabid Keswan dan Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Widarsa membenarkan eliminasi anjing di wilayah Kecamatan Mendoyo. Namun, petugas tidak mengambil sampel otak.

"Tidak kami lakukan pengambilan sampel, karena sudah malam hari, serta anjing tersebut juga tidak sampai menggigit warga, jadi kemarin langsung dikubur," papar Widarsa.

Disinggung mengenai vaksinasi hewan penular rabies (HPR) di daerah tersebut, Widarsa menjelaskan beberapa warga sebelumnya masih menolak anjing peliharaannya divaksin dengan berbagai alasan.

"Pastinya kami akan lakukan vaksinasi nantinya, masih kami jadwalkan, karena tim vaksinasi masih berjalan," tandas Widarsa.




(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads