Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung membutuhkan donor darah untuk pelayanan operasi dan tindakan gawat darurat. Golongan darah O dan A paling banyak dicari.
Kepala Cabang Pelayanan Palang Merah Indonesia (PMI) RSUD Klungkung I Nyoman Alit menuturkan RSUD Klungkung mengeluarkan 15-17 kantong darah untuk pasien di IGD setiap harinya dan ruang operasi. Dari jumlah itu, golongan darah O dan A paling banyak digunakan.
"Saat ini, kebanyakan pasien membutuhkan darah golongan O dan A. Darah ini sulit dicari untuk pelayanan operasi dan tindakan gawat darurat," ungkapnya kepada detikBali, Sabtu (17/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, sambung Alit, RSUD Klungkung mendahulukan kebutuhan darah untuk pasien di IGD. Pihak keluarga terkait juga dimotivasi untuk mencari darah pengganti untuk menjaga pasokan di bank darah PMI.
"Untuk pengganti darah apa saja bisa. Jika pasien membutuhkan tiga kantong, setidaknya penggantinya juga sama, tiga kantong atau lebih sangat diperkenankan," terang dia.
Adapun, stok darah per hari ini, golongan A sebanyak 11 kantong, B sebanyak 26 kantong, O 22 kantong, dan AB kosong. Namun kabar baiknya, untuk golongan darah AB bisa dibantu dari golongan O.
Pun demikian, Alit mengapresiasi kegiatan donor darah bersama komunitas atau instansi pemerintah dan swasta yang mendatangkan banyak pendonor. Sehingga, stok darah bisa membantu rumah sakit lainnya.
I Nengah Widiada, salah satu pendonor darah golongan AB, mengaku rutin berdonor darah setiap tiga bulan sekali atau paling singkat 2,5 bulan. "Biasanya saya langsung ke PMI di rumah sakit. Datang setiap tiga bulan," imbuhnya.
Ia mengeklaim sudah mendonorkan darahnya lebih dari 50 kali dan selalu siap jika dibutuhkan. "Siap bantu donor darah jika dibutuhkan. Tapi aturannya tiga bulan," pungkasnya.
(BIR/BIR)