Demam berdarah dengue (DBD) kembali mewabah di Kabupaten Klungkung. Sebanyak 12 pasien DBD masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung hingga Senin pagi (12/6/2023).
Humas RSUD Klungkung I Gusti Putu Widiasa menerangkan belasan pasien rawat inap akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti ini dirawat sejak 3 Juni lalu. Sejak awal Juni, tercatat sudah 16 pasien DBD yang menjalani rawat inap di rumah sakit tersebut.
"Ada juga yang masuk dari Sabtu (11/6/2023) kemarin sebanyak tiga orang pasien," kata Widiasa kepada detikBali, Senin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Widiasa menjelaskan jumlah pasien DBD di Klungkung setiap bulannya fluktuatif, di atas 60 kasus. Pada Januari, tercatat 66 kasus, Februari (61), Maret (67), April (65). Kasus DBD baru turun pada Mei menjadi 46 kasus.
Menurut Widiasa, kasus DBD akan melonjak saat cuaca memburuk. "Seperti belakangan ini walaupun musim panas, hujan sering turun di Klungkung. Kasus naik lagi, bahkan ada satu pasien selain DB juga mengalami diare," terangnya.
Salah satu keluarga pasien DBD, Nyoman Dirgayasa mengaku anaknya saat ini dirawat inap di RSUD Klungkung sejak Minggu siang (11/6/2023). Sebelum dirawat inap, suhu tubuh anaknya yang berusia 17 tahun naik-turun.
"Sempat panas bolak balik. Mulai kemarin dirawat, trombositnya turun kata dokter," tutur Dirgayusa.
Dirgayusa menduga anak lanangnya terkena gigitan nyamuk di luar perumahan. Terlebih lagi, siswa kelas IX SMA di Klungkung itu mengikuti banyak kegiatan di sekolahnya. "Dari Dinas Kesehatan tadi jam 6 pagi sudah cek ke rumah. Tidak ada tanda-tanda nyamuk penyebab DB di rumah," imbuhnya.
(iws/gsp)