Penyakit anjing gila atau rabies kembali merebak. Setelah Bali, kasus rabies belakangan mengintai wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Dua kabupaten di NTT berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies.
Berdasarkan data per Senin (5/6/2023), sebanyak 23 warga Kabupaten Sikka menjadi korban gigitan anjing rabies dalam rentang waktu lima bulan terakhir. Satu orang korban meninggal dunia pada 8 Mei 2023, sedangkan 22 orang lainnya masih menjalani perawatan.
Sementara itu, kasus gigitan anjing menelan korban 148 orang yang terjadi di 48 desa dan 16 kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Para petugas Dinas Peternakan TTS memilih mengeliminasi anjing untuk mengambil sampel otaknya dan dikirim ke Denpasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, apa itu penyakit rabies? Bagaimana gejala dan cara mencegahnya? Simak informasinya berikut ini.
Apa Itu Rabies?
Dilansir dari laman resmi Dinas Kesehatan Provinsi Bali, rabies atau penyakit anjing gila merupakan penyakit menular akut yang menyerang susunan saraf pusat pada manusia dan hewan berdarah panas yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit rabies ditularkan melalui saliva hewan yang terkena rabies yang menginfeksi luka terbuka seperti gigitan.
Rabies pertama kali menyerang manusia pertama kali pada 1894. Penyakit rabies ditularkan tidak hanya melalui anjing, tapi juga melalui kucing, kera, serigala, kelelawar, skunk, dan rakun. Hewan-hewan tersebut menularkan rabies melalui gigitan dan air liur yang mengandung penyakit rabies.
Di Indonesia, anjing merupakan hewan yang paling sering menularkan rabies pada manusia dengan persentase hingga 98 persen. Sisanya ditularkan oleh hewan kucing dan kera.
Penyakit rabies merupakan jenis penyakit zoonosis yang paling ditakuti nomor satu di dunia. Sebab, penyakit ini bersifat fatal hingga menimbulkan kematian bagi manusia yang terinfeksi.
Gejala Rabies pada Hewan dan Manusia
Hewan dan manusia memiliki gejala masing-masing saat terinfeksi rabies. Pada hewan, gejala akan terlihat setelah 3-8 minggu terinfeksi oleh virus rabies atau bahkan lebih cepat.
Gejala dan tanda rabies pada hewan
1. Tampak gelisah atau ketakutan
2. Bersikap lebih agresif
3. Demam
4. Mengeluarkan air liur berlebih
5. Susah makan dan minum
6. Susah berjalan
7. Kejang
8. Sensitif terhadap cahaya dan suara
Gejala dan tanda rabies pada manusia
Pada manusia, gejala umumnya akan muncul 30-90 hari setelah tergigit hewan yang terinfeksi virus rabies. Namun, beberapa kasus menunjukkan gejala muncul dalam hitungan minggu atau bahkan tahun.
Gejala awal rabies pada manusia mirip dengan keluhan penyakit flu. Selain itu, gejala rabies memiliki ciri khas tertentu. Beberapa gejala rabies pada manusia adalah sebagai berikut.
1. Demam
2. Lemas
3. Hilang nafsu makan
4. Nyeri kepala
5. Menggigil
6. Sakit tenggorokan
7. Mual dan muntah
8. Diare
9. Gangguan cemas
10. Gelisah
11. Insomnia
12. Depresi
13. Halusinasi
14. Produksi air liur bertambah
15. Takut pada air (hidrofobia)
16. Takut terhadap cahaya (fotofobia)
Pertolongan Pertama Gigitan Anjing Rabies
Terdapat beberapa langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan apabila tergigit anjing rabies.
1. Mencuci gigitan hewan dengan sabun/detergen di bawah air mengalir selama 10 - 15 menit
2. Beri obat antiseptik pada luka gigitan (Obat merah, alkohol 70%, dll)
3. Menghubungi rabies center untuk pertolongan selanjutnya
Segera melapor ke puskemas/rumah sakit terdekat apabila tergigit hewan tersangka rabies untuk mendapatkan Vaksin Ati Rabies (VAR).
Cara Mencegah Hewan Terinfeksi Rabies
Rabies pada hewan dapat dihindari dengan melakukan beberapa upaya berikut
- Melakukan vaksinasi pada hewan peliharaan
- Menutup lubang atau celah di rumah yang bisa menjadi sarang hewan liar
- Menghindari kontak dengan hewan liar yang menunjukkan gejala rabies
- Melapor ke lembaga pengendalian hewan apabila muncul gejala rabies
Artikel ini ditulis oleh Annisa Anggraeni, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka MSIB di detikcom.
(iws/iws)