Panas Ekstrem di Saudi, Jemaah Haji Bali Diminta Sering Minum-Bawa Oralit

Aryo Mahendro - detikBali
Sabtu, 03 Jun 2023 10:06 WIB
Foto: Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Bali melepas 698 jamaah haji yang akan berangkat ke tanah suci, Jumat (2/6/2023). (Aryo Mahendro/detikBali)
Denpasar -

Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Bali melepas 698 calon jemaah haji yang akan berangkat ke Tanah Suci. Para jemaah yang tergabung dalam embarkasi Asrama Haji Sukolilo Surabaya akan berangkat pada 10 Juni 2023.

Para calon jemaah haji itu terbagi menjadi dua kelompok terbang (kloter). Yakni, kloter 45 terdiri dari jamaah asal Bali dan kloter 46 yang berisi para calon jemaah haji dari Bali, Sidoarjo, dan Trenggalek.

Rencananya, mereka akan berangkat ke Surabaya dengan menumpang pesawat dan bus pada 8 serta 9 Juni. Sampai di Surabaya, para calon jemaah asal Bali, Sidoarjo, dan Trenggalek tersebut akan berangkat ke Tanah Suci pada 10 Juni pukul 16.00 WIB.

Diperkirakan, para calon jemaah haji gelombang ke-2 akan tiba di Jeddah pukul 22.25 waktu Arab Saudi. Setelah tiba di Jeddah, mereka akan melanjutkan perjalanan ke Mekkah.

"Kami tergabung di embarkasi SUB (Surabaya). Nah, embarkasi SUB itu gelombang ke-2. Jadi nanti, turunnya dari Jeddah ke Mekkah. Kalau gelombang satu itu dari Jeddah ke Madinah," kata Kabid Penyelenggara Umroh dan Haji Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Bali Nurkhamid kepada detikBali, Jumat (2/6/2023).

Suhu udara di Arab Saudi diperkirakan mencapai 51 derajat Celcius. Untuk itu, Nurkhamid mengingatkan para calon jemaah haji untuk selalu menjaga kesehatan. Terutama, menjaga kondisi kesehatan tubuh dengan makanan yang bergizi, sedia obat-obatan yang diperlukan, dan banyak minum air.

"Harus sering minum (air). Nanti di embarkasi (para calon jamaah) dapat APD. Alat perlindungan diri. Yang biasanya semprot-semprot air zamzam untuk wajah. Segar di wajah itu," kata Nurkhamid.

Selain itu, dia juga menyarankan agat para calon jamaah haji membawa Oralit. Gunanya, untuk menghindari dehidrasi. Bukan tanpa alasan. Para calon jamaah haji akan merasakan udara panas saat di Padang Arafah.

Saat udara panas yang kering tersebut mendera, tubuh akan banyak berkeringat. Sehingga, para calon jemaah haji rentan mengalami dehidrasi.

Ketika sudah mengalami dehidrasi, lanjutnya, jemaah dapat terkena heat stroke. Heat stroke merupakan kondisi paling berat pada tubuh akibat cuaca panas karena tidak dapat mengontrol suhu badan.

"Kita jangan seperti di Indonesia, nggak haus, nggak minum. Apalagi, kalau sudah keluar keringat, itu tanda-tanda dehidrasi. Jadi kalau sudah keluar keringat, harus banyak minum," tuturnya.

Untuk itu, jemaah sangat disarankan untuk memanfaatkan gentong berisi es batu yang sudah disediakan di tenda-tenda di Padagn Arafah. Es batu di dalam gentong itu menjadi satu-satunya pertolongan pertama untuk jemaah yang terserang heat stroke.

"Pengalaman ya, nuansa ingin ibadah itu tinggi. Tapi kadang jemaah itu semangat ibadahnya tinggi tanpa melihat kemampuan fisik. Misalnya, dia sudah seharian di Masjidil Haram, trus ke Masjidil Haram lagi. Nah, biasanya, efeknya itu darah tinggi. Tensi (darahnya) naik," jelasnya.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra mengatakan akan ada tim kesehatan yang mendampingi para calon jemaah haji. Para petugas itu tersebut nanti akan memeriksa kesehatan para jemaah sejak di Surabaya.

"Pesan saya, jaga kesehatan. Bagaimanapun juga, (kesehatan) itu yang utama," kata Mahendra.



Simak Video "Video BPKH Limited: Pendistribusian Kompensasi Jemaah"

(hsa/hsa)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork