Gubernur Bali Wayan Koster memarahi para bupati/wali kota saat rapat koordinasi (rakor) membahas ulah bule di Kantor Gubernur, Rabu (31/5/2023). Koster meminta bupati/wali kota tidak mencalonkan diri lagi di pilkada jika nanti masih ada turis-turis asing yang berulah.
"Kalau nggak mampu, nggak usah maju lagi periode dua, gitu aja. Jangan berambisi saja tapi tidak mau melakukan sesuatu yang commited dan dedicated," tegas Ketua DPD PDIP Bali itu.
Ia merasa kecewa dan malu lantaran belakangan banyak ulah turis asing yang mencoreng pariwisata Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seakan-akan kita ini tidak melakukan apa-apa. Dan memang benar saya melihat di kabupaten/kota tidak melakukan banyak hal, pembiaran," cecar Koster.
Dia merasa kurangnya kesadaran pemerintah kabupaten (pemkab) dan pemerintah kota (pemkot) dalam menanggapi permasalahan di wilayahnya masing-masing. Pasalnya, para bupati/wali kota selalu beralasan menunggu arahan dari pemerintah provinsi (pemprov).
"Maka mohon maaf, saya rapat nggak pakai pin gubernur. Saya malu, kalau ini tidak berhasil dijalankan, nggak usah pakai pin selamanya," kata Koster dengan nada tinggi.
"Malu dong, gaya doang pakai pin nggak mampu bekerja dengan all out," imbuhnya.
Koster juga membeberkan pascapandemi Pemprov Bali diminta untuk membuka Visa on Arrival (VoA). Hal itu yang menjadi dampak banyaknya turis asing yang berulah dan tak berkualitas berada di Bali. Sampai saat ini, sudah ada 92 negara yang meminta VoA.
"Dalam masalah Visa on Arrival ini sekarang, jumlah maskapai penerbangan ke Bali ada 36," tandasnya.
Simak Video 'Wisatawan Asing Kerap Berulah di Bali, Koster Marahi Bupati-Wali Kota':