Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty menyebutkan bahwa berdasarkan data Disdukcapil, tercatat ada 76 ribu lansia di Denpasar. Dari angka tersebut, data Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) mencatat ada 351 lansia terlantar.
Adapun, tujuan TKSK Menyapa adalah untuk memberikan atensi bagi permasalahan-permasalahan lansia, khususnya lansia penyandang disabilitas. Misalnya, lansia terlantar dan tidak memiliki BPJS.
"Jadi, kami tidak lagi menunggu pengaduan karena akan langsung turun ke lapangan dan memberikan edukasi kepada kaling/kadus tentang tata cara penanganannya," ucapnya, Senin (29/5/2023).
Dalam penyelesaian permasalahan lansia, juga akan melibatkan lembaga konseling keluarga serta Perhimpunan Wreda Sejahtera (PWS) sebagai ruang berkumpul lansia sekaligus wadah bagi untuk produktif.
"Juga akan ada bantuan alat kesehatan seperti kursi roda dengan melibatkan dunia usaha. Nantinya, program inovasi ini akan menyasar 43 desa/lurah di Denpasar," terangnya, ketika dihubungi detikBali.
Dalam kesempatan tersebut, Laxmy menjelaskan, saat ini ia juga tengah menggodok pelatihan public speaking bagi para TKSK di Denpasar agar nantinya mampu memfasilitasi lansia dan dapat memberikan edukasi bagi kaling/kadus.
"Jadi, kita buat ekosistemnya seperti itu. TKSK juga harus melapor secara intensif. Selama ini kan ada pengaduan baru turun. Jadi, dia harus memberikan edukasi, bagaimana peranannya sehingga, nantinya kaling kadus tidak akan bingung harus bagaimana (ketika ada permasalahan lansia)," imbuhnya.
Di sisi lain, kata Laxmy, dalam memperingati Hari Lansia Nasional setiap 29 Mei, ia menggelar kegiatan bertemakan Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat pada Minggu (28/5/2023).
"Kemarin acara kami pusatkan di lapangan parkir Gedung Swaka Dharma Denpasar dan ada banyak lomba," tambahnya.
(efr/efr)