Volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berlokasi di Banjar Dinas Palak, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali, overload. Akibatnya, gunungan sampah tersebut meluber hingga ke jalan raya.
Kepala Unit Pengelolaan Sampah (UPS) Basuki Lestari Besakih I Wayan Suartika membenarkan hal tersebut. Ia menduga ada masyarakat luar Desa Besakih yang ikut membuang sampah ke TPA Palak. Sebab, sebelumnya tidak pernah sampai overload jika hanya masyarakat Besakih yang membuang sampah di sana.
"Dengan kondisi tersebut, kami sedikit kewalahan untuk melakukan pengelolaan, mengingat kami hanya punya 10 orang tenaga," kata Suartika, Selasa (16/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suartika menduga masyarakat yang berasal dari luar desa kemungkinan membuang sampah ke TPA Palak pada malam hari, ketika tidak ada petugas yang melakukan aktivitas. Namun, ia juga tidak berani terlalu menuduh karena tidak ada bukti.
Suartika juga mengaku sudah berkoordinasi dengan desa adat untuk meminjam alat berat agar sampah tidak lebih banyak meluber ke jalan. "Kami juga sudah berkoordinasi agar pihak Desa Besakih membuat sebuah pararem atau peraturan agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali," kata Suartika.
Sementara itu, Bendesa Adat Besakih Jro Mangku Widiartha mengaku sudah menerjunkan alat berat untuk mendorong sampah tersebut ke dalam TPA. "Sudah kami atasi dengan menggunakan alat berat, saat ini sudah tidak ada lagi sampah yang meluber hingga ke jalan," katanya.
Untuk ke depannya, ia juga berencana akan membuat sebuah pararem, namun harus dirapatkan dulu dengan seluruh pihak terkait. Rapat nantinya membahas peraturan yang akan dibuat, termasuk sanksi dan yang lainnya.
Sedangkan terkait dugaan kiriman sampah dari luar desa, Jro Mangku enggan berkomentar.
"Saya tidak tahu karena tidak ada bukti, biar tidak disalahkan saya nantinya," katanya.
(nor/gsp)