Pantai Yeh Leh merupakan destinasi wisata yang menarik di ujung timur perbatasan Kabupaten Jembrana dan Tabanan. Pantai Yeh Leh menawarkan pesona keindahan yang memukau, menjadikannya populer di kalangan wisatawan baik dalam maupun luar negeri.
Terletak di sepanjang Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk, Pantai Yeh Leh menjadi pilihan favorit bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi atau sekadar beristirahat dari perjalanan panjang arah Denpasar maupun Gilimanuk.
Keunikan Pantai Yeh Leh terletak pada hamparan bebatuan alami yang menjadi ciri khas, sekaligus membedakannya dengan pantai-pantai lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sekitar lokasi, tersedia area parkir yang luas dan beberapa tempat duduk yang memungkinkan pengunjung menikmati indahnya laut. Ditambah lagi dengan hamparan rumput hijau, turut melengkapi keindahannya.
Berbagai fasilitas disediakan untuk kenyamanan pengunjung. Di antaranya sejumlah gazebo dan warung yang menjual makanan ringan.
Akses menuju Pantai Yeh Leh pun sangat mudah karena berada di pinggir jalan raya Denpasar-Gilimanuk. Untuk memasuki kawasan Pantai Yeh Leh, pengunjung hanya perlu membayar retribusi Rp 2.000 bagi sepeda motor dan Rp 5.000 jika membawa mobil.
Salah seorang pengunjung asal Banyuangi, Karisma Putri (43) mengaku selalu beristirahat di area ini saat dalam perjalanan berlibur ke Kota Denpasar. Selain nyaman, suasana Pantai Yeh Leh cocok untuk beristirahat.
"Kalau ke Bali lewat Pelabuhan Gilimanuk, saya pasti mampir di sini (Pantai Yeh Leh). Bahkan sering ketiduran karena terlalu nyaman. Angin tidak terlalu kencang," ujar Putri kepada detikBali, Minggu (14/5/2023).
Pengunjung lainnya, Komang Wahyu Kurniawan (23) mengaku berkunjung setiap akhir pekan, terkadang bersama teman atau keluarga.
"Sunset tidak kalah bagus dari pantai-pantai yang ada di Bali, cuma tidak banyak yang mengetahuinya, lantaran pengunjung biasanya hanya sekedar mampir untuk beristirahat," ungkap pria asal Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan ini.
Sementara, salah seorang pedagang di sekitar Pantai Yeh Leh, Ahmad Ali (49) mengungkapkan Pantai Yeh Leh ramai dikunjungi siang hingga malam hari. "Biasanya banyak pengendara yang beristirahat saat siang hingga malam hari sekadar membeli kopi atau mi instan, jadi kami buka hingga dini hari," kata Ali.
Ali juga menyebut pendapatannya berjualan di Pantai Yeh Leh mencapai Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu per hari, dan meningkat 50 persen saat arus mudik Lebaran.
"Alhamdulillah ada saja pengunjung, apalagi saat mudik itu ramai sekali yang beristirahat di perbatasan," ujar Ali.
Ia berharap agar penataan di Pantai Yeh Leh bisa lebih baik, terlebih Pantai Yeh Leh merupakan pintu masuk Kabupaten Jembrana. "Harapannya ya lampu penerangan yang ditambah lagi untuk kenyamanan pengunjung saat malam hari, apalagi ada patung Makepung yang merupakan ciri khas Jembrana, agar terlihat lebih jelas," tandas Ali.
(efr/hsa)