Forensik RSUP Prof Ngoerah menemukan luka kekerasan pada jenazah Fitran Robby Firdaus, korban tewas dalam kasus dugaan pembunuhan di Jalan Tukad Bilok Gang Banteng Nomor 1, Sanur Kauh, Denpasar Selatan.
Kepala Departemen Ilmu Kedokteran Forensik RSUP Prof Ngoerah Ida Bagus Putu Alit menyebutkan luka-luka pada jenazah pria 39 tahun tersebut. Jenazah diterima forensik pada pukul 18.15 Wita, Sabtu (13/5/2023).
"Ada luka kekerasan tumpul menyebar pada semua bagian tubuh, wajah, dada, dan lengan. Juga ada kekerasan tajam di kepala belakang," ujar Putu Alit kepada detikBali, Minggu (14/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun demikian, Putu Alit menegaskan belum bisa memastikan penyebab kematian Fitran. Ia masih harus menunggu hasil autopsi. "Penyebab kematian menunggu autopsi dulu ya," terang dia.
Sebelumnya diberitakan, Fitran tewas bersimbah darah di rumah kontrakannya. Menurut warga setempat, ia baru beberapa bulan menyewa rumah tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikBali, selain Fitran, ada warga negara asing (WNA) asal India yang juga menjadi korban. Namun, WNA India yang disebut bernama Rajesh Seen (30) itu ditemukan selamat.
Keterangan warga setempat yang mengeklaim menyaksikan tragedi tersebut, Rajesh Seen sempat meminta tolong kepada tetangga melalui lubang kecil dari kamar mandi. Namun, warga yang mendengar tidak mengerti bahasa Rajesh.
"Dengar sih saya ada yang gedor-gedor tembok. Tapi saya diam, orang nggak tahu (bahasa) apa ya," ujar Ni Luh Sukerni (30) kepada detikBali, Minggu (14/5/2023).
"Habis itu, dia (Rajesh) lubangi bawah (dinding kamar mandi). Saya duduk, dia teriak-teriak. Saya nggak mengerti bahasa dia. Saya jawab 'ngomong apa kamu, saya nggak mengerti bahasa kamu.' Tiba-tiba ada besi keluar (dari lubang)," lanjut Ni Luh.
Satu jam setelahnya, kata Ni Luh, datang polisi dan ambulans ke tempat kejadian perkara (TKP).
(BIR/iws)