Dispar Bali Isyaratkan Bela Koster soal Pembatasan Turis Asing

Denpasar

Dispar Bali Isyaratkan Bela Koster soal Pembatasan Turis Asing

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Senin, 08 Mei 2023 18:04 WIB
Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun.
Kepala Dispar Bali Tjok Bagus Pemayun mengisyaratkan membela Gubernur Wayan Koster dalam membatasi turis asing ke Pulau Dewata demi tujuan kualitas. (Rizki Setyo Samudero/detikBali).
Denpasar -

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun menanggapi rencana Gubernur Bali Wayan Koster yang membatasi turis asing ke Pulau Dewata lewat sistem kuota.

Menurut dia, kebijakan itu akan menyeleksi turis asing yang datang ke Bali adalah turis-turis berkualitas. Turis asing berkualitas yang dimaksud adalah mereka yang tinggal lebih panjang dan membelanjakan uangnya lebih banyak dan bersifat repeater (mengulang).

"Itulah yang diharapkan dan tentunya turis asing berkualitas yang juga respect (hormat) terhadap budaya lokal dan Bali, termasuk tradisi dan menjaga lingkungan," ujarnya, Senin (8/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun, sistem kuota turis asing, ia melanjutkan bukan sekadar jumlah. Tetapi kualitasnya. "Selama ini kan kualitas itu betul-betul yang diinginkan. Karena, Pak Gubernur sudah menyiapkan Perda Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2020 tentang Standar Penyelenggaraan Kepariwisataan Budaya Bali," tutur Pemayun.

Begitu pula dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 28 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Pariwisata Bali yang menekankan pada wisata berkualitas dan bermartabat.

ADVERTISEMENT

"Kuota itu kan tidak melihat jumlahnya sekian dan sekian. Bisa saja melebihi sebelum 2019, misalnya 6,3 juta atau bahkan 7 juta kunjungan. Tapi beliau (Wayan Koster) menginginkan wisata yang datang adalah yang berkualitas," imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Pemayun juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga citra Bali. Karena hal ini tidak bisa mengandalkan pemerintah saja. Ini artinya, masyarakat, pemangku kebijakan industri pariwisata, termasuk juga wisatawan.

"Kita harus bersama-sama (menjaga Bali). Bali ini kan kecil, hanya 5.000 kilometer persegi, namun Bali mempunyai Budaya. Bagaimana cara menjaganya biar berkelanjutan? Ya, bersama-sama kita jaga dan dengan Pemprov Bali melalui Pak Gubernur yang sudah menyiapkan semua regulasinya," terang dia.

Pemayun juga mengimbau pengguna media sosial agar dapat menyampaikan pesona Bali dengan bijak, menunjukkan keindahan alamnya dan budayanya.

"Termasuk aksesibilitasnya. Karena, industri hospitality kan rentan terhadap isu-isu, tapi tentu kami harus kelola isu tersebut dengan baik, sehingga betul-betul memberikan dampak positif," tandasnya.




(BIR/iws)

Hide Ads