Megawati Sentil Turis Asing Berulah di Bali: Sombong Sekali Orang Ini

Badung

Megawati Sentil Turis Asing Berulah di Bali: Sombong Sekali Orang Ini

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Jumat, 05 Mei 2023 13:27 WIB
Megawati Soekarnoputri didampingi oleh Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali Cok Ace saat menghadiri acara Seminar Nasional 100 Tahun Bali Era Baru di Badung (5/5/2023). (Rizki Setyo Samudero)
Foto: Megawati Soekarnoputri didampingi oleh Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali Cok Ace saat menghadiri acara Seminar Nasional 100 Tahun Bali Era Baru di Badung (5/5/2023). (Rizki Setyo Samudero)
Badung -

Mantan Presiden Republik Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri membuka acara seminar nasional 100 tahun Bali era baru. Dalam pidatonya, Megawati menyentil wisatawan asing yang selalu berulah di Bali.

Megawati mengatakan jika wisatawan saat ini sombong dan tak mau diatur saat berada di Bali. Ia mengambil contoh saatNyepi 2023.

"Saya saja lihat viral ketika Nyepi itu orang asing sak enaknya sendiri, dipikirnya mereka siapa. Saya kan lihat pecalang, pecalang itu saya anggap polisi adat, sudah dibilang secara halus sampai ikut marah-marah. Saya bilang sombong sekali orang-orang asing ini, bukan saya anti asing lho," kata Ketua Umum DPP PDIP itu saat pidato Seminar Nasional 100 Tahun Bali Era Baru di Badung, Bali, Jumat (5/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Megawati beri contoh jika masyarakat Indonesia saat berlibur ke luar negeri, Singapore contohnya, ia rasa seperti menjadi orang Singapore karena membawa kantong sampah masing-masing dan harus mengikuti aturan di negara tersebut.

"Kalo kalian ke Singapore saja, rasa-rasanya menjadi orang Singapore. Mesti bersih, ndak boleh buang ini buang itu, kita nurut. Ke Jepang juga nggak ada tong sampah, kita harus bawa tas kresek, loh kok bisa. Makanya itu yang saya bilang," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Megawati meminta Gubernur Bali Wayan Koster untuk menjabarkan setiap ide-ide dan gagasan yang akan dilakukan Bali dalam 100 tahun ke depan. Menurutnya, itu merupakan tanggung jawab seorang gubernur.

"Kan banyak orang pintar (di Bali) suruh ngomong nanti saya bantu melalui BRIN, sehingga saya ndak bisa nerima, lalu kalian orang Bali pun apa sudah nerima ya perlakuan orang asing seperti itu, ndak ada tata cara ndak ada kehormatan," tegas Mega.

Megawati khawatir Bali akan menjadi seperti Hawai. Pasalnya, ketertarikan anak-anak muda bermain alat musik dan tarian daerah akan berkurang dan menimbulkan minat bagi wisatawan asing untuk dibawa ke negara mereka.

"Saya khawatir Bali ini bisa menjadi Hawai, zaman Hawai dulu tahun 80an saya datang itu kurang lebih mirip dengan Bali. Kalau di sini Bali, zaman segitu saya ndak tahu masih banyak apa tidak, tempat di mana anak-anak dilatih untuk menari untuk bisa bermain gamelan. Saya tahu, nah apakah itu akan hilang, malah nanti gamelan Bali dibawa," ujar Megawati.

"Sudah ada loh ke Amerika, karena orang asing mau main gamelan ini, terus anak-anak kita bermain gamelan, saya protes sebagai seperempat orang Bali, hanya seperempat loh kalian orang Bali utuh," tambahnya.

Maka dari itu, Megawati ingin Koster fokuskan 100 Tahun Bali Era Baru ini menjadi tempat yang sejahtera bagi masyarakat Bali itu sendiri.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads