Muhammad Abdullah (20) tak pernah menyangka situasi di Kota Khartoum, Sudan, berubah menjadi malapetaka. Hampir setiap hari baku tembak terjadi antara militer Sudan dan Paramiliter Rappid Support Forces (RSF).
Bahkan, Abdullah mendengar beberapa kali ledakan menghantam Khartoum. Dia tinggal di ibu kota Sudan tersebut selama menuntut ilmu di International University of Africa.
Abdullah berangkat ke Sudan sekitar Januari 2022. Dia memilih kuliah di International University of Africa untuk memperdalam ilmu bahasa Arab. Namun, perang membuat harapannya belajar bahasa Arab dengan tenang menjadi pupus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa saya pilih Sudan karena ilmunya banyak. Di sana pusat studi bahasa dunia yakni bahasa Arab," kata Abdullah saat tiba di Bandara Internasional Lombok, Rabu petang (3/5/2023).
Selain niat belajar bahasa Arab di Khartoum Sudan, Abdullah bersama mahasiswa asal Lombok lainnya sengaja memilih beasiswa di kampus IUA. Alasannya karena ingin bertemu para ulama di Kota Khartoum Sudan.
"Di Sudan itu banyak ulama-ulamanya. Bisa bertemu dengan para syekh. Dan berbahasa Arabnya bagus di Sudan," kata penerima beasiswa Sudan ini.
Abdullah juga mengaku sengaja menuntut ilmu ke Sudan karena sangat tersohor dengan kedalaman ilmu bahasa Arab. Selain bisa perdalam bahasa Arab, dia juga belajar bahasa Qur'an yang menjadi bahasa dunia.
"Saya ini penerima beasiswa di Sudan. Jadi kenapa Sudan? Karena di sana bisa belajar bahasa Arab yaitu bahasa dunia di para ulama," katanya.
Setiba di Lombok, Abdullah akan menenangkan dirinya di kampung halaman. Dia juga ingin menenangkan pikiran terlebih dahulu sebelum menentukan keputusan apakah akan kembali belajar di IUA Sudan atau tidak.
Kampus tempat Abdullah belajar bahasa Arab ditutup sementara karena perang Sudan semakin berkecamuk. Para mahasiswa dievakuasi ke Pelabuhan Port Sudan menuju Jeddah Arab Saudi kemudian dipulangkan ke Jakarta.
"Saya mau menenangkan pikiran dulu. Mikir lebih panjang dulu di rumah," kata Abdullah.
Mahasiswa asal Kecamatan Wanasaba, Lombok Timur, ini pun tetap memiliki niat kembali ke Sudan jika situasi di Kota Khartoum mulai aman setelah perang berakhir nanti.
"Kelanjutan pendidikan? Tergantung nanti situasi di sana," tutur Abdullah.
(nor/gsp)