Mayat orok atau bayi terbungkus plastik ditemukan buruh proyek bangunan di selokan tanah kosong Banjar Kayu Tulang, Desa Canggu, Badung, pada Senin (1/5/2023) pagi. Bayi itu diduga meninggal 10 jam sebelum ditemukan para saksi.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Badung Iptu I Ketut Sudana menjelaskan mayat orok itu ditemukan buruh bernama Yosep Konstansius (33) saat belanja ke warung dekat lokasi. Saat balik ke lokasi proyek, ia curiga melihat tas hitam dan tas belanja teronggok di lahan kosong.
"Setelah dicek ternyata di dalamnya ada mayat bayi. Orok itu ada di dalam tas belanja warna merah. Saksi langsung balik ke warung kasih kabar ada mayat bayi," jelas Ketut Sudana, Senin siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketut Kojiana (45), pemilik warung, akhirnya datang ke lokasi karena penasaran sekitar pukul 07.30 Wita. Ia kaget dan melaporkan kejadian itu ke BPBD untuk evakuasi jasad itu sekaligus menghubungi kantor Polsek Kuta Utara.
Mayat orok itu dievakuasi menuju ruang jenazah Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada sekitar pukul 08.30 Wita oleh tim Palang Merah Indonesia (PMI) Badung. Polisi kemudian mengidentifikasi jasad itu.
Mayat bayi perempuan itu diperkirakan meninggal 10 jam sebelum ditemukan warga. Bobot bayi 3,2 kilogram dengan panjang 49 sentimeter, serta tali pusar masih menempel. Warga menemukan mayat bayi telah diselimuti kain batik.
"Di dalam tas itu juga ada obat-obatan seperti jamu dan vitamin. Jadi hasil pemeriksaan luar tim medis juga tidak ada tanda kekerasan benda tumpul," kata Sudana.
Kasus pembuangan orok kini dalam penyelidikan. Polisi mengecek kamera pemantau yang ada di sekitar lokasi dan memeriksa sejumlah saksi untuk memburu siapa pelaku pembuang bayi itu.
(hsa/efr)